Seperti Merawat Tubuh

Mazmur 128:1-6

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! … Mazmur 128:5-6

Ini kisah nyata. Kisah yang datang dari rekan saya. Ia menceritakan kisah ini sambil menitikkan air mata. Kisahnya demikian. Ibu muda ini punya seorang putri yang cantik. Usianya baru lima tahun. Sang ibu sibuk bekerja sebagai pegawai sebuah bank terkenal di negeri ini. Pada suatu hari di akhir pekan, Sara, sebut saja begitu datang kepada Ibunya. Sara yang lucu ini datang dengan membawa selembar kertas berisi gambar. “Bu, saya baru saja menggambar keluarga kita,” kata Sara. Gambar itu tentu hasil imajinasi sang bocah. Dalam gambar tersebut terlihat jelas, ayah, pembantu, dan anak. “Lho, Ibu di mana Sara. Gambarnya kok nggak ada?” tanyanya keheranan. “Ibu memang tidak saya gambar,” jawabnya singkat sambil kembali bermain. Ibu yang penasaran ini pun mengejar sang bocah. “Sara, Sara, nak gambar Ibu dimana?” “Ya. Saya tidak menggambarnya karena Ibu sedang di kantor,” jawabnya.

Hukum keseimbangan wajib hukumnya. Banyak wanita karier hanya memikirkan pekerjaan. Memikirkan duit. Memikirkan cara mengembangkan karier. Namun, ia mengabaikan hal berharga. Hal berharga itu bernama keluarga. Dalam buku Pernikahan Anti Cerai, karya Dr. Gary & Barbara Rosberg, penulisnya menguraikan urutan prioritas dalam hidup keluarga. Urutan pertama adalah Tuhan (Matius 22:37-39). Kedua adalah keluarga. Ketiga, barulah karier. Sekarang yang terjadi sering dibolak-balik. Ada yang menempatkan karier di atas segalanya. Tentu, ini harus diwaspadai. Bukan berarti karier tidak penting. Namun, bila hati kita pada karier melulu, bahaya sedang mengintai. Keluarga harus dirawat. Tahukah Anda para ilmuwan telah meneliti segala sesuatu dalam dunia ini akan terus bergerak menuju kondisi buruk, kondisi kacau. Termasuk keluarga. Hal yang dapat dilakukan adalah merawat. Sama seperti Anda merawat tubuh.

Dunia kita, keluarga-keluarga sedang mengalami masalah serius. Diakui atau ditutup-tutupi, faktanya keluarga sedang diobrak-abrik oleh strategi si jahat. Persoalan serius sedang melanda keluarga di seluruh dunia. Padahal kekuatan suatu bangsa, kekuatan suatu gereja letaknya pada keluarga. Izinkan saya mengingatkan. Orang bijak merawat keluarganya. Bagaimana dengan Anda? • Ama Calista

Wanita bijak merawat keluarga sama seperti merawat tubuhnya sendiri.

Communication Breakdown

Januari 26, 2017

Asumsi

Januari 26, 2017