Tak Dapat Diimbangi

Markus 12:41-44

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Markus 12:44

Ketika Bill Gates masih sangat muda dan belum jadi siapa siapa, ia pernah ingin sekali membeli koran tapi ternyata uangnya tidak cukup untuk membelinya. Penjual koran itu dengan ramah memberikan koran itu kepada Bill Gates secara gratis. Di lain kesempatan, hal yang sama terulang. Bill Gates dua kali mendapat kebaikan dari penjual koran itu. 19 tahun kemudian, setelah Bill Gates menjadi orang terkaya di Amerika, dia memutuskan untuk mencari penjual koran itu demi membalas jasanya. Setelah bertemu, Bill Gates berkata, “Belasan tahun yang lalu Anda telah memberikan surat kabar gratis 2 kali kepadaku. Sekarang, izinkan aku mengimbangimu. Aku akan memberikan apa saja yang Anda inginkan.” Penjual koran itu tersenyum lalu menjawab, “Anda tidak akan dapat mengimbangku. Karena aku memberimu ketika aku miskin, sedangkan Anda memberi ketika Anda kaya. Bagaimana mungkin Anda bisa mengimbangiku?”

Nilai sebuah pemberian tidak hanya terletak pada besar kecilnya atau berharga tidaknya nilai pemberian itu belaka. Nilai sebuah pemberian tergantung pada keadaan orang yang memberinya. Memberi di saat berkelimpahan itu biasa. Banyak orang bisa melakukannya. Memberi di saat kekurangan, itu yang luar biasa! Hanya orang yang benar-benar murah hatilah yang bisa melakukannya. Itu sebabnya Yesus memuji yang dilakukan janda miskin ketika ia mempersembahkan dua peser uangnya ke Bait Allah. Meski persembahannya sangat sedikit, tapi bagi Yesus apa yang dilakukan janda miskin itu sangat luar biasa, sebab ia memberi dari kekurangannya.

Paulus juga memuji jemaat Makedonia yang memberikan hartanya untuk pelayanan kasih. Yang hebat dari jemaat Makedonia ini adalah bahwa mereka memberi persembahan walaupun mereka sendiri sebenarnya sangat miskin (2 Kor. 8). Itulah yang disebut memberi dalam kekurangan. Inilah pemberian yang tidak akan pernah bisa diimbangi oleh pemberian orang kaya yang sebanyak apapun. Jadilah orang yang murah hati, bahkan ketika secara finansial kita bukan orang yang berkelimpahan. Tak perlu menunggu kaya untuk bisa memberi sebab memberi itu masalah sikap hati. • Petrus Kwik

Memberi dalam kelimpahan itu biasa, memberi dalam kekurangan itu yang luar biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menikmati Perjalanan Hidup

Desember 20, 2019

Christmas is a Gift

Desember 20, 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *