Yesaya 50:4-5
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Yesaya 50:4
Kitab Yesaya banyak berisi nubuatan tentang karya penebusan Sang Mesias. Dalam perikop ini digambarkan bagaimana Ia taat menderita sekalipun tidak bersalah. Di ayat 4 dinyatakan bahwa sekalipun harus menderita Ia justru dapat memberikan semangat baru kepada orang yang letih lesu. Yang menarik adalah adanya istilah lidah dan telinga seorang murid. Apa artinya?
Biasanya yang banyak bicara adalah guru dan tugas murid adalah mendengarkan. Lalu, mengapa di sini justru dipakai “lidah seorang murid”? Seorang murid mengatakan persis yang diajarkan gurunya. Ini menunjukkan ucapan yang tepat seperti yang Sang Mesias dengar dari Allah yang didengar dari telinga seorang murid pula.
Apa implementasinya bagi kehidupan kita sehari-hari? Dalam pergaulan sehari-hari kita pastinya akan sering mendapat kesempatan menghibur, menyemangati, atau meneguhkan seseorang. Entah kepada sahabat, keluarga, atau orang lain di sekitar kita. Kita perlu lebih dulu memerhatikan dan mendengarkan baik-baik dengan telinga seorang murid. Setiap pagi kita perlu mengizinkan Allah mempertajam pendengaran kita. Dari situlah, kita menjadi tahu apa isi hati Allah, termasuk mengenai orang-orang di sekeliling kita. Saat kita menyampaikannya, kita memakai lidah seorang murid. Kita menggunakan kata-kata yang tidak menggurui, karena kita pun masih perlu diajar setiap hari. Tak ada orang yang senang digurui. Seseorang akan lebih mudah menerima masukan kalau kita memposisikan diri sebagai pribadi yang sejajar. Yang sama-sama menghadap ke papan dan berjalan menuju ke arah yang sama.
Samuel Taylor Coleridge berkata, “Nasihat itu mirip salju – semakin lembut jatuhnya, semakin lama ia bertahan di sana, dan semakin dalam ia merasuk ke dalam benak.” Alih-alih mengecam, memarahi, atau menggurui, mari kita belajar menghibur dan menasihati serta membangkitkan semangat orang lain dengan memiliki lidah dan telinga seorang murid. • Angga
Nasihat yang disampaikan dengan rendah hati akan lebih mudah diterima.