RH Spirit Motivator 01 Maret 2025
Mrk. 10:42-45, Kol. 3:22-24
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
Pada 1960, Douglas McGregor mengemukakan konsep motivasi manusia yang dibagi dalam teori X dan teori Y. Teori X menyatakan jika manusia pada dasarnya malas dan selalu berusaha menghindari pekerjaan berat. Ini pandangan tradisional yang dianut manajemen kuno. Pemimpin yang menganut pandangan ini cenderung otoriter dan ketat mengontrol karyawannya, atau suka memberi iming-iming reward untuk memotivasi karyawan. Kebalikannya adalah teori Y. Teori Y berkata bahwa karyawan bisa termotivasi dari dalam. Maka, yang perlu dilakukan perusahaan adalah menciptakan atmosfer positif yang bisa merangsang motivasi kerja dari diri tiap karyawan.
Ketika performa atau produksi turun, penganut teori X menganggap itu karena karyawan kurang giat. Tapi, penganut teori Y akan memeriksa manajemen dan kepemimpinannya. Dua hal itulah yang lebih bertanggung jawab dalam menaikkan atau menurunkan kinerja karyawan. Inilah sebabnya, jika ingin perusahaan sukses, kita tak cukup hanya mencari karyawan yang rajin atau terampil. Manajemen dan cara kepemimpinan juga harus berbenah.
Saat ini, studi tentang meningkatkan performa karyawan tidak hanya soal bagaimana memberi sanksi atau reward, tapi juga memahami karyawan agar mereka benar-benar bisa menampilkan kinerja terbaiknya. Bekerja adalah relasi, bukan sekadar kontrak. Demikian kata Jason Lauritsen di buku Unlocking High Performance. Dalam relasi, kita butuh pemahaman. Tak hanya bicara tapi juga mau mendengarkan. Tak sekadar menyuruh tapi memberi feedback. Karyawan bukan hanya pelaksana tapi berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan yang seperti inilah yang berhasil meningkatkan kinerja karyawan dan memaksimalkan potensinya. Ribuan tahun lalu, Alkitab sudah mengajarkan konsep pemimpin sebagai pelayan. Salah satu ciri hati yang melayani adalah mau mendengarkan dan memahami orang lain. Begitu juga, bagi karyawan, kita juga diajar untuk bekerja dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Ini artinya, kita harus bisa memotivasi diri kita dari dalam, bukan menunggu faktor luar menggerakkan kita. • ARC
Untuk memenangkan marketplace, Anda harus terlebih dulu memenangkan workplace – Doug Conant