Lukas 23:33-43
Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Lukas 23:42
Sebuah ungkapan berkata, “Terlanjur basah, mandi sekalian.” Jangan tanggung-tanggung, demikian pesan dari ungkapan itu. Sayangnya, ungkapan tersebut kerap dipersepsi secara negatif, apalagi jika sudah berurusan dengan dosa. Sudah terlanjur melakukan dosa, karena itu hancur-hancuran sekalian. Jelas ini prinsip yang keliru. Dalam pertobatan, tak ada istilah terlambat. Bacaan kita hari ini menunjukkan bahwa penjahat yang disalib di sebelah Yesus memutuskan untuk bertobat di detik-detik akhir dalam hidupnya. Pertobatan di detik-detik akhir seperti inipun juga dihargai oleh Tuhan, sehingga penjahat itu diampuni dosanya dan mendapat tempat di Firdaus.
Namanya Eddie O’Hare, salah seorang tangan kanan Al Capone, mafia paling terkenal di Amerika. Sebagai kroni Al Capone, Eddie sudah punya segalanya: kekayaan, kemewahan, kesenangan, dan kekuasaan. Yang dia tidak punya adalah nama baik dan teladan baik untuk anaknya. Begitu cintanya Eddie kepada anaknya, dia memutuskan untuk mewariskan nama dan teladan baik untuk anaknya. Untuk membersihkan namanya, Eddie “bertobat”. Dari semula menjadi kroni Al Capone, kini malah membocorkan semua kejahatan Al Capone. Resikonya jelas, nyawa menjadi taruhannya. Beberapa saat kemudian dua tembakan senapan membunuhnya. Dia mati, tapi namanya bersih. Anaknya bangga kepadanya. Sang anak, Butch O’Hare akhirnya menjadi pahlawan Amerika. Butch menjadi pilot pesawat tempur saat perang di lautan Pasifik. Berhasil menjatuhkan lima pesawat pengebom dan menyelamatkan kapal Lexington. Butch mendapat medali kehormatan, bahkan nama O’Hare dijadikan nama bandar udara Chicago!
Tak ada yang terlambat untuk bertobat. Tak ada yang terlambat untuk melakukan perubahan. Dosa yang dibuat Yudas dan Petrus itu sebenarnya sebelas dua belas, sangat mirip. Yang membedakan mereka berdua adalah sikap mereka dalam memandang pertobatan. Yudas Iskaryot merasa sudah terlambat, karena itu ia memutuskan untuk gantung diri. Sedangkan Petrus percaya bahwa pintu kasih karunia Tuhan masih terbuka baginya. Petrus pun diselamatkan! • Petrus Kwik
Tak ada yang terlambat untuk bertobat dan melakukan perubahan.