18181 Samuel 17:12-39
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
Amsal 20:3
Ketika Isai meminta Daud mengantarkan makanan untuk kakak-kakaknya di medan perang, Daud mendapati bahwa bangsa Israel ketakutan menghadapi Goliat. Lalu, Daud pun mencari tahu hadiah apa yang diberikan bagi orang yang dapat mengalahkan raksasa itu. Namun, ketika ia bertanya, abangnya Eliab marah padanya. Meski demikian, Daud tidak berusaha bersitegang, ia menghindar. Beda saat melihat Goliat, ia tidak menghindar, tapi justru maju bertarung dengannya. Daud mengerti pertarungan mana yang ia hindari dan pertarungan mana yang harus ia hadapi.
Daud tahu memilih mana “pertempuran” yang tepat. Kita akan kehabisan energi apabila “bertarung” untuk hal-hal yang tidak perlu. Tapi, kita juga bisa kehilangan janji Tuhan kalau kita menghindari “pertempuran” yang memang harus kita menangkan. Yang terjadi, sering kali kita mengumbar emosi untuk konflik yang tidak perlu, mungkin itu memaki-maki akibat ulah pengguna jalan raya, bicara dengan nada tinggi hanya untuk menunjukkan kekuasaan kita, dll. Padahal, jika kita renungkan: apakah itu memang perlu kita lakukan? Saya memiliki teman yang punya hati dalam pelayanan anak. Ia terlibat di banyak kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak. Satu kali ia berusaha membongkar sindikat penjualan anak. Berisiko memang, tetapi hatinya terus mendorong untuk melakukannya. Ia pernah diancam akan dibunuh karena hal itu. Tapi, itu tak menyurutkannya. Inilah “pertempuran” yang ia hadapi, karena ia tahu hasilnya akan memberi dampak berarti. Maka ia pun mau bayar harga.
Ada “pertempuran” yang sebaiknya kita hindari dan mengalah adalah jalan terbaik. Tapi, ada hal-hal tertentu yang harus kita perjuangkan. Sederhana, pikirkan hasil akhirnya! Apakah hasil akhirnya baik dan membuat nama Tuhan dipermuliakan? Apakah ada gunanya hal itu ditanggapi? Apakah “pertempuran” itu hanya karena kita terhanyut emosi sesaat ataukah karena itu akibat hati nurani kita yang tak tahan melihat ketidakadilan? Mari kita belajar mengenali “pertempuran” kita sebelum memutuskan untuk menghindari atau justru terjun menghadapinya. • Hendro
Perjuangkan sesuatu yang dapat membawa kemuliaan bagi Tuhan