Tidak Diperhitungkan

RH Spirit 01 November 2024

1 Korintus 1:18-31

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat,
dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

1 Korintus 1:27

 

Siapa tak kenal liga basket NBA? NBA identik dengan Amerika, pemain kulit hitam yang atletis, dan gerakan dunk (menombok bola) spektakuler. Tapi, jika ditanya siapa pemain terbaik NBA beberapa tahun terakhir? Mayoritas akan menjawab: Nikola Jokic. Dari namanya, jelas ia bukan orang Amerika. Ia pemain Serbia berkulit putih. Jokic juga tidak atletis, bahkan lambat, tak bisa melompat tinggi, dan meski tubuhnya menjulang 211 cm, ia amat jarang melakukan dunk. Saat perekrutan (draft) pemain baru tahun 2014, ia baru terpilih di urutan 41 (pemain yang terpilih di urutan demikian rata-rata tak akan lama di NBA atau hanya jadi cadangan abadi). Televisi bahkan tak menyiarkan momen ia dipilih dan justru menayangkan iklan. Tapi kini, Jokic menjadi pemain yang paling dominan dan sulit dijaga. Ia tiga kali menjadi pemain terbaik dan sekali meraih juara walau bermain di tim kecil, Denver Nuggets, dengan rekan yang bukan pemain bintang.

Tidak diperhitungkan, dianggap tidak punya potensi dan jauh dari kata ideal untuk bisa melakukan hal hebat. Seperti itu jugalah penilaian yang orang berikan kepada Gideon, Daud, Yeremia, Petrus, dan banyak tokoh Alkitab lain. Gideon berasal dari suku terkecil dan kaum terkecil di sukunya, ia juga bisa dibilang pemuda yang minder. Demikian pula Daud. Ia hanya remaja yang sehari-hari hanya menjaga 2-3 ekor domba, tidak diperhitungkan oleh keluarganya sendiri. Yeremia juga dipanggil saat masih berusia sangat muda (diperkirakan 18 tahun) dan tak pandai bicara. Sementara Petrus adalah nelayan sederhana dengan karakter meledak-ledak dan tidak konsisten. Meski demikian, justru merekalah yang dipilih Tuhan untuk diutus melakukan perkara besar yang mengubah sejarah dunia.

Tepat jika 1 Korintus 1:27-28 berkata, mereka yang bodoh, lemah, hina, dan tidak berarti justru yang lebih sering dipilih Tuhan untuk mempermalukan mereka yang dianggap pintar, kuat, dan terhormat. Maka, jangan pernah kita merasa sombong jika kita dipakai-Nya, semua itu bukan karena kita, tapi karena kasih karunia-Nya belaka. Jangan juga kita minder karena merasa bodoh, lemah, dan hina, sebab Tuhan pun bisa memakai Anda untuk melakukan hal luar biasa! • ARC

Jika kita dipakai-Nya, itu semua hanya karena kasih karunia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Negotiation & Power

Oktober 1, 2024

Kuasai Hati

Oktober 1, 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *