Mazmur 1
Berbahagialah … yang kesukaannya ialah
Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat
itu siang dan malam. Mazmur 1:1-2
Pernah kepikir nggak kalo Alkitab yang selama ini kamu baca itu adalah hasil kerja keras pikiran dan fisik para penerjemah Alkitab? Mungkin jarang ya? Nah, karena itu, yuk kita coba pikirkan soal ini sekarang, hari ini — karna rasanya inilah hari yang paling tepat untuk membicarakannya. Yup, did u know? Hari ini, tanggal 30 September tuh udah ditetapkan sebagai Hari Penerjemah.
Dulu, sebelum Alkitab tersedia di banyak bahasa kayak sekarang, para penerjemah perintis rela ngorbanin waktu, tenaga, dan hidup mereka supaya Berita Sukacita ini dapat dinikmatin oleh berbagai suku bangsa dalam bahasa mereka sendiri. Untuk itu, mereka harus terjun selama tahunan, bahkan puluhan tahun belajar dan bergaul dengan lingkungan bahasa yang akan mereka terjemahkan. Apa tujuannya? Supaya mereka bisa mengamati, mempelajari, dan menginterpretasikan dengan benar makna dan konteks penggunaan setiap kata dari bahasa target. Gak cukup buka kamus, tapi mesti benar-benar paham budaya dan pola pikir mereka. Dengan demikian, mereka pun bisa nerjemahin isi Alkitab dengan benar. Sekarang pun masih ada banyak organisasi dan lembaga penerjemahan Alkitab, seperti Wycliffe Bible Translators, dll, yang tetep harus ngelakuin itu buat nerjemahin Alkitab untuk suku-suku terasing.
Guys, Alkitab berbahasa Indonesia yang kamu punya saat ini – tanpa mengesampingkan fakta bahwa itu adalah firman-Nya – adalah hasil dari kerinduan para penerjemah yang pengen kamu semua bisa nikmatin Kabar Sukacita di bahasa yang kamu ngerti. Bayangin kalo kita harus bisa bahasa Ibrani, Yunani atau Latin dulu buat bisa baca Alkitab. Nah, kebangetan kan kalo Alkitab yang udah bisa kita baca dengan mudah itu ternyata jarang kamu baca? Masi banyak orang yang pengen banget bisa baca Alkitab dalam bahasa yang mereka mengerti? So, syukurillah kemudahan baca FirTu yang kamu nikmati saat ini. Itu adalah anugerah. Baca dan renungkan Bible kamu dengan rutin dan sungguh-sungguh. Inget para penerjemah yang udah susah payah menerjemahkannya buat kamu. Inget mereka yang sampe sekarang pengen baca Alkitab tapi belum bisa. Dan terutama, inget kalo Tuhan juga pingin bicara ke kamu lewat firman-Nya. So, kalo kamu ngaku cinta Dia, hargailah kata-kata-Nya! • Depe