Mengapa Tidak Cukup?

Filipi 4:10-20

Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

Filipi 4:11

 

Pernahkah Anda mendengar kata-kata rohani semacam ini? Allahku akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya di dalam Kristus Yesus. Dia adalah Jehova Jireh, Allah yang mencukupkan. Tuhan adalah Gembalaku, tak akan kekurangan aku. Jika burung di udara dipelihara Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan mengabaikan aku? Itulah janji-janji Tuhan tentang pemeliharaan-Nya bagi kita. Bagaimana kenyataannya? Tak jarang kita mengeluhkan keadaan kita yang kurang, kurang, dan terus kurang. Bahkan tak sedikit dari antara kita yang kemudian utang, utang, dan terus berutang. Seolah tidak sinkron antara apa yang Tuhan janjikan dan apa yang terjadi dalam hidup kita. Apakah Tuhan lalai menepati janji-Nya? Apakah Tuhan mengingkari firman-Nya?

Firman Tuhan tidak pernah gagal! Sampai hari ini Tuhan terus mencukupkan kita. Masalahnya, justru kita yang tak pernah belajar mencukupkan diri dengan berkat Tuhan itu! Inilah yang membuat seolah-olah Tuhan tidak mencukupkan kita, padahal kitalah yang tidak bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Bagaimana jika Anda sudah memberi uang jajan kepada anak Anda tapi anak Anda merasa kurang terus? Apakah Anda akan menambahkan uang jajan kepada anak Anda, sampai anak Anda merasa cukup? Tentu saja tidak! Jika pada dasarnya boros, mau diberi uang jajan sebanyak apapun, tetap saja akan selalu kurang. Anda tahu apa yang harus Anda lakukan: bukan menambahkan uang jajan, tapi mengajari anak Anda lebih bijak dalam menggunakan uangnya.

Sebelum kita mengeluhkan berkat Tuhan yang terasa kurang, alangkah baiknya jika kita mengkoreksi diri kita sendiri lebih dulu. Jangan-jangan bukan berkat Tuhan yang kurang, tapi kitalah yang kurang bijak dalam menggunakannya. Bukan Tuhan tidak mencukupkan kita, tapi kitalah yang tidak bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Mari belajar dari prinsip yang diajarkan Paulus, “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” Disiplin diri untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada, nanti kita akan merasakan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Kita cukup, bukan lagi kurang! • Petrus Kwik

Bagian Tuhan adalah mencukupkan, bagian kita adalah mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Listen

November 27, 2019

Pas Butuh Pas Ada

November 27, 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *