2 Raja-Raja 1:1-18
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
Ketika raja Ahazia sakit, ia meminta tiga perwiranya untuk bertemu Elia. Sikap perwira pertama dan kedua yang dengan angkuh menyuruh Nabi Elia untuk turun dari tempat duduknya di atas bukit mengakibatkan mereka berdua dan seluruh tentaranya binasa. Namun, perwira ketiga belajar dari kesalahan kedua rekannya dan berusaha melakukan hal yang berbeda. Dengan mengesampingkan kebanggaan dirinya sebagai seorang perwira, dengan kerendahan hati, ia sujud di depan Elia dan memohon belas kasihan dari Elia. Akhirnya, Elia bersedia turun dan perwira itu beserta 50 tentaranya pun selamat. Di tengah-tengah bangsa yang telah melupakan kuasa Allah, di bawah kepemimpinan raja yang lalim, di antara teman-teman sekerjanya yang angkuh, perwira ketiga ini mau mengambil sikap hidup yang berbeda dari orang kebanyakan, sehingga ia beroleh belas kasih di hadapan Allah.
Sebagai umat yang dikasihi Tuhan, kita tidak boleh lupa akan misi kita untuk menjadi terang di manapun kita berada. Tapi sebelum menjadi terang bagi orang lain, kita harus memastikan bahwa sikap hidup kita sudah benar di hadapan Tuhan. Kalau kita mengaku murid Kristus tapi cara hidup kita sama sekali tidak mirip dengan cara hidup Kristus, tidak mungkin kita bisa menjadi terang bagi orang lain, karena kita tidak berbeda dengan orang-orang yang belum mengenal Kristus. Kita perlu belajar dari sikap perwira yang rendah hati, yaitu mau mengesampingkan ego kita terhadap sesama kita, mengambil sikap rendah hati demi terciptanya kerukunan dan persatuan.
Dalam bekerja maupun melakukan segala sesuatu, tantangan setiap orang percaya adalah untuk tidak terbawa arus yang menyesatkan. Kita perlu membuat perbedaan agar tidak menjadi serupa dengan mereka. Tunjukkan pada lingkungan sekitar kita arti dari hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. Tindakan dan teladan kita jauh lebih berguna daripada sekadar banyak bicara tapi gaya hidup kita sama dengan mereka! Jangan takut atau minder karena menjadi berbeda dari yang lain. Asal kita melakukannya untuk kemuliaan nama Tuhan, Ia pasti akan selalu melindungi kita. • Vian
Melakukan hal yang berbeda demi kemuliaan nama Tuhan, itu harus!