RH Spirit Woman 01 Mei 2020
Kisah Rasul 17:1-15
Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
Amsal 19:2
Ketika datang ke mal, para pria akan langsung menuju ke outlet yang menyediakan barang yang hendak ia beli. Setelah menemukan yang cocok, ia bayar dan pulang. Beda dengan para perempuan. Datang ke mal dengan tujuan membeli sepatu, kita akan dengan senang hati mampir di outlet pakaian, melihat-lihat, dan mencobanya. Setelah itu mungkin kita juga melihat alat masak, bertanya ini itu pada si sales, melihat-lihat tas, baru kemudian mencoba sepatu, dan akhirnya pulang dengan pakaian yang tadi kita coba, karena model sepatunya tak ada yang cocok. Lain waktu, saat kita benar-benar mendapat sepatu yang cocok, kita tetap pergi ke mal lain dulu untuk membandingkan harganya. Memang tidak semua seperti itu. Tapi, cukup banyak juga yang demikian.
Sebagian pria menganggap perempuan itu ribet atau terlalu rumit pertimbangannya. Mungkin kita memang lebih “ribet” dibanding pria dalam hal tertentu. Tapi, yang disebut “ribet” atau “rumit” itu sebenarnya juga bisa dilihat sebagai tanda ketelitian. Di dunia kerja, ketelitian dan perhatian pada detail amat dibutuhkan. Pekerjaan yang efektif, kualitas yang terjamin, pelayanan yang prima juga kerap kali dihasilkan dari perhatian akan detail. Banyak inovasi di dunia juga tercipta karena adanya perhatian detail kepada kebutuhan masyarakat. Ketelitian juga dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik, apalagi jika kita adalah pemimpin. Alkitab dengan jelas memuji hal ini. Jemaat Berea disebut baik hati salah satunya karena mereka punya kebiasaan meneliti kitab suci guna mengecek apakah ajaran Paulus memang benar (Kis. 17:11). Beda dengan jemaat Tesalonika yang alih-alih menyelidiki kitab suci, mereka justru lebih mengikuti emosi dan akibatnya mudah diprovokasi. Ketelitian dan perhatian akan memunculkan pengetahuan. Pengetahuan inilah yang akan menghindarkan kita dari sikap tergesa-gesa yang hanya membuat salah langkah (Ams. 19:2).
Perbedaan antara ribet dan teliti sebenarnya jelas, yaitu dilihat dari apa yang diperhatikan, apakah itu penting atau tidak. Masalahnya, banyak orang tidak merasa satu hal adalah penting karena ia tidak tahu manfaat atau nilai hal itu. Oleh sebab itu, ada kalanya kita perlu juga menjelaskan kepada yang belum mengerti itu alasan hal ini atau itu penting untuk lebih diperhatikan. • @
Orang yang teliti memiliki lebih banyak pengetahuan dari yang terburu-buru.