Seberapa Dewasa?

Yohanes 21:15-19

Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Yohanes 21:18

 

Ketika anak saya masih balita, saya selalu ingat apa yang dia lakukan setiap kali masuk mall. Dia langsung berlari begitu saja dari kami untuk mencari arena permainan. Seolah-olah dia tidak mau tahu untuk tujuan apa kami pergi ke mall itu. Anak saya memikirkan apa yang diinginkannya dan apa yang menjadi kehendaknya, bukan kehendak kami sebagai orang tua. Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak saya (usianya sekarang 10 tahun) dan pemahaman yang kami berikan, anak saya makin dewasa. Tidak lagi memaksakan kehendaknya sendiri, tapi lebih dulu minta izin kepada kami. Ketika keputusan kami tidak seperti yang dia inginkan, dia pun bisa menerima hal itu.

Itulah salah satu contoh sederhana tentang sebuah kedewasaan, tidak memaksakan kehendak diri sendiri tapi mengizinkan kehendak Tuhanlah yang berdaulat penuh. Ketika memberikan tugas penggembalaan kepada Petrus, Yesus memberi pesan, “Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”

Kristen kanak-kanak hanya akan melakukan apa yang dianggapnya benar, bukan apa yang benar bagi Allah. Kristen kanak-kanak akan mengikat pinggangnya kemudian berjalan ke mana saja ia kehendaki, dan melakukan apa saja yang diinginkannya, tidak peduli apakah hal itu menyenangkan hati Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk Kristen kanak-kanak atau Kristen yang sudah dewasa? Ingatlah bahwa kedewasaan rohani kita tidak diukur dari usia kita. Tidak juga diukur dari seberapa lama kita jadi orang Kristen. Namun kedewasaan rohani diukur dari sejauh mana kita berani mengabaikan kehendak dan cita-cita dari diri kita sendiri demi kehendak Allah digenapi. Diukur dari apakah kita berani mengulurkan tangan kita dan membiarkan kehendak Allah yang mengikat kita. Bagaimana dengan Anda? • Kwik

Kedewasaan rohani diukur dari sejauh mana kita berani mengabaikan kehendak diri sendiri demi kehendak Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Memilih Untuk Setia

Februari 25, 2020

Big Target

Februari 25, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *