Mematahkan Rantai Utang

II Raja-raja 4:1-7

Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.
Mazmur 37:21

 

Hari kemarin kita bicara soal boleh tidak kita berutang. Setelah mengetahui kebenaran tersebut, barangkali kita memutuskan untuk tidak mau lagi berutang. Namun bagaimana jika kita sudah terlanjur berutang, dan utang tersebut sudah menjerat kita begitu rupa? Kita harus tahu bahwa sebesar apapun konsekuensi yang harus kita tanggung, itu karena utang tersebut dikenakan bunga tinggi. Akibatnya, jumlah utang kita menjadi membengkak begitu rupa. Kita tetap harus membayar utang tersebut. Orang dunia pun tahu aturan main ini, yaitu siapa berutang maka dia harus membayar.

Mazmur 37:21 berkata, “Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.” Jika kita meminjam, tapi ngemplang atau tidak mau membayar maka kita sama halnya dengan orang fasik. Jika kita menjadi orang fasik, bagaimana mungkin Tuhan akan memberkati hidup kita? Oleh sebab itu, tidak ada lain kita harus konsekuen dan bertanggung jawab atas utang-utang kita.

Jangan pernah berprinsip gali lobang tutup lobang. Kita melakukan utang baru untuk membayar utang yang lama. Hal itu tidak pernah menyelesaikan masalah. Yang pertama perlu kita lakukan adalah melakukan penjadwalan ulang terhadap utang kita. Untuk itu kita perlu “mengencangkan ikat pinggang” dan benar-benar menahan keinginan-keinginan kita lebih dulu agar bisa dengan cepat melunasi utang-utang kita. Jika kita memiliki itikad dan niat yang baik untuk segera menyelesaikan utang kita tanpa terjerat lagi dengan utang-utang baru, maka Tuhan pasti akan menolong kita untuk membebaskan utang yang selama ini memperbudak kita. Anda masih ingat kisah tentang istri seorang nabi yang dikejar-kejar penagih utang hingga kedua anaknya mau diambil untuk dijadikan budak demi membayar utangnya? Karena wanita tersebut datang ke alamat yang tepat, yaitu kepada nabi Elisa dan bukan kepada lintah darat untuk gali lobang tutup lobang, maka dengan cara ajaib utangnya bisa diselesaikan. Kalau orang lain bisa, kita pun bisa. Anda percaya? • Kwik

Utang harus dibayar, tidak ada alasan untuk lari dari utang kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kristen NaPas

Januari 18, 2022

Madu dari Batu Karang

Januari 18, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *