Matematika Tuhan

Matius 6:25-34

Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.
Matius 6:28

 

Satu kali, saat sedang di toko, saya bertemu dengan teman saya waktu di SMA dulu. Setelah ber-say hello, kami pun saling menanyakan kabar masing-masing. Yang membuat saya heran adalah pria mapan seperti dia ternyata belum memiliki pasangan hidup. Padahal rekan-rekan seusianya rata-rata sudah menikah dan bahkan banyak sudah punya anak. Dengan hati-hati saya bertanya apa penyebabnya ia memutuskan masih melajang. Jawabannya sangat di luar dugaan saya. Katanya ia takut menikah karena khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan anak dan istrinya nanti. Ia sudah berulang kali menghitung biaya yang harus ia keluarkan untuk biaya pernikahan dan kebutuhan untuk menghidupi keluarga, dan makin menghitung ia makin khawatir tidak bisa memenuhinya.

Berapa penghasilan kita per-bulan? Berapa kebutuhan yang harus kita penuhi? Jika saya ingat selama ini, ada kalanya saya menghitung dan menemukan bahwa hasil saya adalah minus. Ada waktunya, ketika ada kebutuhan-kebutuhan tertentu, penghasilan yang saya dapatkan secara matematis tidak bisa menutupi biaya kebutuhan yang harus dikeluarkan. Tapi sampai saat ini, ternyata saya tidak pernah sampai kekurangan. Saya bahkan tetap bisa membelikan anak-anak barang yang mereka butuhkan. Saya percaya, itulah matematika Tuhan, yang berlaku bagi mereka yang mau menggantungkan kehidupannya pada Bapa.

Matematika dunia adalah 1 ditambah 1 sama dengan 2, tapi matematika Tuhan adalah 5 roti plus 2 ikan sama dengan lebih dari 5000, masih sisa 12 bakul lagi! Apakah Anda ingin keluarga Anda hidup dengan matematika dunia atau matematika Tuhan? Matematika Tuhan adalah tentang anugerah-Nya. Tentu saja, ini bukan berarti kita lalu bersikap sembarangan (lihat renungan tentang berkat dan tanggung jawab). Namun, satu pesan-Nya adalah berhentilah khawatir tentang hal-hal seperti makan, minum, dan pakaian. Yesus berkata itu semua dicari oleh orang yang tidak kenal Tuhan (ay. 31-32). Tapi, bagi kita orang percaya, yang lebih harus kita prioritaskan adalah lakukan kehendak Tuhan, carilah Dia (ay. 33). Amin? • Tee

Carilah Tuhan, bukan hanya mencari berkat-berkat-Nya saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anugerah-Mu Cukup Bagiku

Februari 24, 2023

Sombong

Februari 24, 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *