Pemimpin Tanpa Pengikut

2 Raja-raja 5:1-14

Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu,
maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”
2 Raja-raja 5:3

 

Seseorang disebut pemimpin karena ia memiliki sejumlah pengikut. Namun ada kalanya kita berada dalam situasi “pemimpin tanpa pengikut”. Apa maksudnya? Ketika kita baru merintis karier dari level yang paling bawah, bisa jadi kita belum memiliki anak buah dan belum ada orang yang kita pimpin. Meski demikian, kita tetaplah seorang pemimpin. Minimal kita menjadi pemimpin buat diri kita sendiri. Justru di masa seperti inilah kita sedang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Jika kita gagal memimpin diri kita sendiri, bagaimana mungkin kita bisa memimpin orang lain?

Seperti apa Anda menggambarkan seorang pemimpin? Seorang pemimpin biasanya digambarkan sebagai orang yang punya tujuan yang jelas, mampu memotivasi orang lain, menerapkan disiplin, tegas, dsb. Sebelum kita memimpin orang lain, sudahkah kita mampu memimpin diri kita sendiri dengan hal-hal itu? Sudahkah kita menetapkan tujuan yang jelas dalam kehidupan kita? Apakah kita bisa membayangkan seperti apa hidup kita 5-10 tahun yang akan datang? Apakah kita mampu memotivasi diri secara terus menerus, bahkan ketika kita mengalami kegagalan dan keterpurukan? Bisakah kita menerapkan disiplin kepada diri kita sendiri? Bisakah kita tegas kepada diri kita sendiri? Bisakah kita mengurus diri kita sendiri? Bisakah kita menghormati waktu?

Jika kita sendiri belum bisa mengatur diri kita sendiri, bagaimana mungkin kita bisa memimpin orang lain? Sebab itu jangan berkecil hati jika hari ini kita masih menjadi pemimpin tanpa pengikut. Justru gunakan kesempatan itu melatih dan memimpin diri kita sendiri dengan baik. Jika kita sudah mampu memimpin diri sendiri, ada waktunya Tuhan akan mempercayakan banyak orang untuk kita pimpin. Seorang budak perempuan yang bekerja di rumah Naaman jelas bukan seorang pemimpin, karena ia seorang pelayan biasa. Tapi perempuan itu secara tidak langsung justru berperan sebagai pemimpin karena ia mampu memengaruhi istri majikannya dan Naaman untuk menghadap nabi Elisa. • Kwik

Sebelum memimpin orang lain, alangkah baiknya jika kita bisa memimpin diri sendiri lebih dulu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Krisis & Tanggung Jawab

Maret 14, 2023

Apakah Saya Pemimpin?

Maret 14, 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *