RH Spirit 01 Maret 2025
Ratapan 3:1-26
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Ratapan 3:22-23
Salah satu lagu himne yang saya sukai adalah Great is Thy Faithfulness yang diciptakan oleh Thomas Chrisholm. Dalam versi Indonesia, lagu ini berjudul “Besar Setia-Mu”. Lagu itu sangat indah karena menceritakan tentang kesetiaan Tuhan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Menariknya, lagu indah tersebut diciptakan oleh Thomas Chrisholm yang hidupnya kenyang dengan penderitaan. Thomas Chrisholm dibesarkan dari keluarga yang sangat miskin. Ketika dewasa, hidupnya sangat sederhana dan jauh dari kemewahan. Tak hanya itu, dari sejak kecil hingga matinya, Thomas Chrisholm kerap sakit-sakitan. Seumur hidupnya, dia mengalami duri dalam daging. Thomas Chrisholm berkata, “Penghasilanku tidaklah besar. Setiap waktu aku mengalami gangguan kesehatan. Namun, aku tidak boleh gagal dalam mencatat kesetiaan yang tak pernah gagal dari Allah yang menggenapi janji-Nya, dan bahwa Dia telah menunjukkan kepadaku banyak keindahan pemeliharaan-Nya, yang olehnya aku dipenuhi rasa syukur yang menakjubkan.”
Jangan mengukur kesetiaan Tuhan dari berkat melimpah yang kita terima. Jangan juga dari kenyamanan, keberhasilan, dan semua kesenangan yang kita alami. Jika kita belajar dari Ratapan 3, terlihat jelas betapa nabi Yeremia menyatakan besar setia Tuhan justru pada saat ia menyaksikan sendiri betapa kejayaan Israel runtuh. Bangsa Israel menjadi tawanan di Babel sedangkan bait Allah tinggal menjadi puing-puing. Situasi yang menyedihkan, bukan? Namun bagaimanapun juga Yeremia tetap melihat dan merasakan kasih setia Tuhan dalam kehidupan umat-Nya.
Memang tidak mudah, bahkan sulit untuk melihat kebaikan Tuhan di saat kita menghadapi bencana dan kesesakan. Meski demikian, jika kita mau merenungkan kasih setia Tuhan, bukankah di saat kita harus menghadapi beratnya penderitaan, kita tidak dibiarkan menjalaninya sendiri? Bukankah Tuhan tetap menyertai, menguatkan, bahkan menopang hidup kita? Sesungguhnya, kita akan justru bisa melihat kebesaran Tuhan yang sempurna di saat kita berada dalam situasi serba terbatas, dan kita bisa melihat kesetiaan Tuhan justru di saat kita mengalami masa-masa paling sulit dalam hidup kita. [Petrus Kwik]
Dalam situasi yang paling sulit sekalipun, belajarlah mempercayai bahwa Tuhan sangat setia kepada kita.