Yohanes 15:14-19
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Yohanes 15:17
Klaus Kugler adalah misionaris yang melayani di daerah Papua. Orang-orang di sekitar tempat tinggalnya sering mencuri barang-barangnya. Suatu hari ia sedang menjemur daging buaya di halaman rumahnya. Ia melihat anak kepala suku mencuri daging buayanya. Tiba-tiba dia merasa bahwa dia harus memberikan lebih banyak daging buaya kepada anak kepala suku yang mencuri itu. Jadi ia mengantarkan daging buaya dan memberi tahu anak kepala suku supaya jangan mencuri lagi. Jika ingin apa-apa bilang saja dan Kugler akan memberikan apa yang diperlukannya sepanjang dia mampu. Kepala suku tersebut heran dengan tindakan Kugler itu. Pintu pekabaran Injil akhirnya terbuka karena sikap Kugler tersebut.
Kasih Yesus tak pernah gagal. Di mana kasih Allah dinyatakan di sanalah Roh Allah bekerja. Pernahkah Anda membayangkan banyaknya pintu-pintu pekabaran Injil menjadi terbuka karena kasih dan perbuatan baik yang kita tunjukkan kepada mereka? Sebaliknya, pernahkah Anda memikirkan bahwa ada banyak juga pintu-pintu pekabaran Injil yang tertutup karena sikap dan perbuatan orang Kristen yang menjadi batu sandungan?
Kita adalah surat Kristus yang terbuka dan bisa dibaca oleh semua orang. Jika hidup kita diwarnai dengan kebaikan, maka sesungguhnya kita menjadi saksi Kristus yang efektif. Injil yang kita sampaikan lebih mudah diterima kalau hidup kita cocok dengan Injil yang kita beritakan itu. Sebaliknya, jangan pernah berharap kita melihat pertobatan jiwa-jiwa jika kita sendiri belum menjadi garam dan terang di tengah-tengah mereka. Mari kita tunjukkan gaya hidup murid Kristus. Tidak hanya menunjukkan kebaikan, sebab orang dunia pun bisa melakukannya juga. Tapi yang terutama bagaimana kita hidup di dalam kasih. Dicaci tapi memberkati. Dilukai tapi mengampuni. Diperlakukan dengan tidak adil, tapi tetap menyatakan kasih. Gaya hidup seperti ini akan membuat banyak orang tertarik untuk mengenal Kristus dan menerima-Nya sebagai Juru Selamat. • Wid