RH Spirit 01 November 2022
Lukas 7:29-50
Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat…”
1 Petrus 3:17
Manusia cenderung mengikuti orang di sekitarnya. Jika tidak, ia akan merasa aneh dan tak nyaman. Kita yang pria akan merasa aneh, bahkan malu, jika datang ke pesta di mana semua yang hadir adalah perempuan. Apalagi sebaliknya. Kita yang berusia 40an akan rikuh jika makan di kafe yang ramai dan semua pengunjungnya berusia belasan. Demikian pula sebaliknya. Di dunia yang bengkok ini, berbuat baik bukanlah hal yang dianggap normal atau umum. Benar, masih banyak orang menghargai bahkan memuji saat melihat orang berbuat baik. Bahkan beberapa orang berbuat baik dan menjadi viral. Tapi, dalam realitanya, melakukan kebaikan itu sendiri tidak selalu mudah.
Sering kali, manusia, yang pada dasarnya egois ini, bimbang sebelum melakukan kebaikan. Ya, tidak mudah melakukan sesuatu yang lebih menguntungkan orang lain ketimbang dirinya. Banyak orang juga batal melakukan hal baik karena merasa rugi melakukannya. Belum lagi, orang-orang di sekitar kita yang suka memberi tudingan miring saat kita berbuat baik. Dicurigai, dianggap punya maksud lain, dituduh berlebihan, bodoh, buang energi, boros, hingga kritik pedas mengenai cara, tujuan, atau bentuk kebaikan kita. Yesus pun mengalami hal ini. Orang-orang di zaman-Nya jelas-jelas melihat bahwa Ia selalu melakukan kebaikan. Belas kasih-Nya membuat Ia tak pernah ragu menolong mereka yang kesusahan dan menderita. Tapi toh selalu ada kritikan bahkan tuduhan negatif terhadap kebaikan Yesus, terutama dari ahli Taurat dan orang Farisi.
Melakukan kebaikan memang tidak selalu mudah. Bukan hanya orang lain, tapi diri kita pun sering kali menghalanginya. Maka, kita memang butuh keberanian melakukannya. Berani menyingkirkan ego, pikiran untung rugi, mengesampingkan kritik dan sikap sinis orang. Yesus mengalaminya, perempuan yang mengurapi Yesus mengalaminya. Namun, hal itu tidak menghalangi mereka. Mungkin hal yang sama juga kita alami, bahkan besar kemungkinan pasti kita alami. Namun, ingatlah nas hari ini. Jika kita dinyinyiri, dicurigai bahkan ditentang ketika berbuat baik, kita tetap lebih baik dari mereka yang berbuat jahat atau tak melakukan apa-apa sama sekali. • ARC
Melakukan kebaikan butuh keberanian khususnya untuk mengalahkan diri sendiri.