2 Raja-raja 13:14-21
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 1 Samuel 17:45
Pria setengah baya itu bertubuh kurus, suaranya melengking jika bicara, tubuhnya juga ada yang cacat. Tapi, ia ditakuti banyak orang. Pemuda-pemuda berbadan tegap tampak menghormatinya. Padahal, mereka orang-orang dari dunia hitam, yang akrab dengan kekerasan. Namun, berhadapan dengan pria itu, mereka gentar dan menunduk-nunduk. Demikianlah gambar yang pernah saya lihat di satu tayangan tentang profil salah satu tokoh di dunia “bawah tanah” ibukota. Tentu orang takut pada pria itu bukan semata karena penampilannya. Fisik pria itu jelas tidak sekuat anak muda. Tapi, mereka tahu pria itu punya banyak anak buah yang membuat orang akan berpikir beberapa kali untuk mencari masalah dengannya.
Ketika Goliat maju menantang bangsa Israel, Alkitab menggambarkan bagaimana takutnya pasukan Israel melihatnya. Di mata mereka, adalah mustahil mengalahkan prajurit terlatih dengan tubuh yang luar biasa besar dan kuat seperti Goliat. Padahal, pasukan Israel sendiri adalah prajurit terlatih dengan fisik juga prima, seperti Eliab, kakak Daud (1 Sam. 16:6-7). Namun, justru Daud, remaja yang hanya punya pengalaman menggembalakan domba itulah yang berani maju menghadapi Goliat. Mengapa keberanian Daud bisa demikian besar melebihi demikian banyak pasukan Israel? Apa karena Daud sedemikian tak berpengalaman dan tanpa perhitungan? Apakah Daud tidak menyadari risiko jika ia sampai kalah? Tidak.
Yang membedakan terletak pada yang dilihat Daud dan yang dilihat pasukan Israel. Pasukan Israel melihat Goliat yang menantang mereka, tapi Daud melihat Tuhan yang menyertai dirinya! Benar, Goliat itu kuat dan hebat, tapi siapa yang bisa menandingi kekuatan Tuhan? Itulah yang ditunjukkan pernyataan iman Daud di ayat 45. Bukan kehebatan Daud, tapi kehebatan Tuhan yang membuat ia bisa menang atas Goliat. Iman Daud dipadukan dengan langkah imannya berani maju menghadapi Goliat. Hari ini, apakah ada masalah atau tantangan yang tampak begitu berat menghadang Anda? Jangan lihat masalahnya, tapi lihatlah Dia yang beserta Anda, dan mulailah melangkah! • Arie
Pandang Tuhan yang bersama kita, bukan masalah yang menghadang kita.