Filipi 4:2-9
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar,
semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci,
semua yang manis, semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8
Ada seorang pangeran yang sangat tampan tinggal di sebuah kerajaan yang damai. Ia adalah putera mahkota raja. Sayang, ia memiliki punggung yang bongkok. Cacat tubuhnya itu membuat pangeran tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ia merasa rendah diri dan tidak percaya diri. Pada suatu hari, raja memerintahkan seorang pemahat patung untuk mengukir sebuah batu menjadi patung putera mahkotanya, tetapi dengan punggung yang tidak bongkok. Kemudian, patung itu diletakkan di tengah taman sehingga setiap orang dapat melihat patung pangeran. Mereka berbisik-bisik bahwa sekarang punggung pangeran sudah tidak bongkok lagi. Hal itu membuat hati pangeran senang dan mendorongnya untuk belajar lebih keras lagi. Rasa percaya dirinya mulai tumbuh dan ia tidak malu lagi untuk bertemu dengan orang lain. Beberapa bulan kemudian terjadi sebuah keajaiban pada dirinya. Pangeran tiba-tiba berdiri tegak dan punggungnya menjadi lurus. Rupanya, dorongan dari semua orang yang telah membangkitkan semangatnya untuk terus belajar tanpa sadar telah membuatnya melakukan kebiasaan baik sehingga melatih punggungnya untuk tegak.
Firman-Nya dalam Amsal 23:7A mengaatakan, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” Pangeran yang tadinya bongkok, namun mengubah cara pandang terhadap dirinya sendiri, maka lama-lama ia pun ia memiliki citra diri yang baru. Demikin pula dengan kita, kalo kita memandang diri sendiri nggak cantik, nggak menarik, nggak disukai banyak orang, nggak bisa berbuat apa-apa, maka jadilah seperti apa yang kita pikirkan.
Untuk memiliki citra diri yang benar, kadang kita perlu melatih diri kita untuk melakukan kebiasaan yang baru, yang positif. Cobalah setiap hari berbicara di depan cermin, katakan bahwa aku adalah orang yang menarik, aku diberkati Tuhan, aku memberi pengaruh yang baik kepada teman-temanku, hidupku berharga, aku menjadi berkat bagi banyak orang. Percayalah lama-lama perkataan kita itu akan mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri. *im