RH Spirit 01 November 2023
Roma 12:12-18
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa…
Pengkhotbah 3:4
Abraham Lincoln pernah ditanya bagaimana ia bisa menghadapi tekanan sebagai presiden di masa perang saudara Amerika saat itu. Ia menjawab bahwa salah satu kuncinya adalah ia sering tertawa. Tertawa adalah respons ketika kita merasa gembira atau melihat hal yang lucu. Berbeda dengan senyum yang lebih mudah dilatih dan ditebarkan meski hati tidak benar-benar sedang gembira, tawa lebih sulit dibuat-buat (jika pun dibuat-buat akan mudah dibedakan).
Anehnya, di gambar-gambar rohani, kita malah jarang melihat Yesus digambarkan sedang tertawa. Sebaliknya, Iblis justru lebih sering digambarkan sedang tertawa, seolah Iblis lebih bahagia daripada Yesus! Benarkah Tuhan tak pernah atau tak suka tertawa? Nyatanya, Alkitab menyebut Dia sebagai yang maha bahagia (1 Tim. 1:11). Apakah tertawa mengurangi kadar kerohanian atau kekudusan kita? Tidak. Justru sebaliknya, Alkitab menyebut hati yang gembira adalah obat yang manjur. Tawa tentu saja adalah salah satu efek dari hati yang gembira. Tertawa juga merupakan salah satu janji berkat Tuhan kepada orang percaya (Luk. 6:21).
Pengkhotbah berkata, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa (Pkh. 3:4). Ayat ini bisa dimaknai bahwa meski saat ini kita menangis, akan ada waktu kita kembali tertawa. Namun, ayat ini juga bisa diartikan bahwa tertawa adalah bagian tak terpisahkan dalam hidup kita. Tertawa itu sehat dan penting untuk kita. Tertawa bersama orang lain juga adalah hal yang dinasihatkan Alkitab (Rm. 12:15). Yang terpenting adalah alasan kita tertawa bukan karena kita gembira atas kemalangan orang lain (bdk. Ams. 26:18-19). Tertawa memberi kita kekuatan. Tertawa juga adalah kebalikan dari kekhawatiran yang hanya melemahkan (bdk. Ams. 31:25). Ketika kita ingat bahwa Tuhan bersama kita, maka kita akan bisa tetap bersukacita dan tertawa dalam situasi berat sekalipun. Orang beriman akan lebih sering tertawa karena ia tahu ia punya Tuhan yang baik. Justru aneh jika orang percaya lebih sering bermuka masam bahkan garang. Nah, bagaimana dengan Anda? Sudahkah sukacita dan tertawa menjadi bagian dari hidup kita? • ARC
Tertawa adalah bagian dari berkat Tuhan yang menyehatkan