RH Spirit Woman 01 Agustus 2020
Mazmur 133:1-3
Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri Amsal 18:19
Membangun rumah tangga memang idealnya harus dijalani dengan mandiri. Namun, ada kalanya, karena satu dan lain hal, hal tersebut tidak selalu bisa dilakukan. Kadang ayah atau ibu kita/suami hidup sendiri dan tak ada yang merawat, kadang saudara kita/suami harus menumpang dengan kita karena dia masih terlalu muda untuk hidup sendiri, dsb. Di budaya kita, hal seperti itu pun masih wajar. Tapi kadang hal seperti itu juga bisa memunculkan masalah tersendiri. Ya, saudara sendiri bukan jaminan akan selalu rukun. Meski banyak juga yang kehadirannya membantu, ada juga yang justru menjadi masalah bagi rumah tangga. Hal ini pun tidak hanya tentang keluarga suami karena keluarga kita pun bisa membawa masalah yang sama bagi suami kita.
Ketika masalah seperti itu terjadi, apa yang mesti dilakukan? Yang pertama, jangan anggap itu hal remeh. Amsal 18:19 berkata, “Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.” Jangan sampai perselisihan di keluarga itu sampai membuat perpecahan dan kepahitan karena pertengkaran keluarga sering kali lebih sulit dipulihkan. Sebaliknya, ingatlah bahwa di dalam keluarga yang rukun, di situlah berkat Tuhan akan tercurah (Mzm. 133:1-3).
Jadi, bersikaplah dewasa. Mungkin memang ada anggota keluarga suami yang sulit, tapi bukankah di keluarga kita juga ada yang seperti itu? Jika kita bisa telaten dan sabar menghadapi orang seperti itu di keluarga kita, perlakukan yang sama terhadap keluarga suami. Anggaplah itu sebagai tanda cinta Anda pada suami. Sebaliknya, saat masalah terjadi antara keluarga kita dengan suami, pilihlah untuk lebih mengutamakan suami. Itulah tanda kesetiaan kita yang akan suami lihat dan rasakan juga. Kabar baiknya, hampir setiap pasutri punya keluarga ipar dan mertua. Seperti kita, mereka pun menghadapi masalah yang sama. Belajarlah dari yang bisa mengatasi dengan baik. Banyak dari mereka juga punya hubungan sangat baik dengan keluarga ipar dan itu harus diusahakan. Masalah persepsi juga amat menentukan. Jika kita sudah buru-buru berprasangka negatif, tentu sulit untuk membangun hubungan yang positif. Nah, bagaimana dengan Anda? • @
Untuk menghindari perselisihan, diperlukan kedewasaan.