Tak Perlu Malu

Kejadian 2:25

Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,
tetapi mereka tidak merasa malu.
Kejadian 2:25

 

Ketika Anda sudah menikah, akankah Anda malu seandainya telanjang di depan pasangan Anda? Tentu saja tidak! Sangat berbeda ketika kita di depan orang lain, jangankan telanjang, ada sedikit bagian baju yang robek saja malunya luar biasa. Normalnya memang begitu. Alkitab sendiri mengonfirmasi tentang hal ini, “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” (ay. 25). Apa makna yang bisa kita tangkap dari hal sederhana ini? Tak perlu ada yang disembunyikan dari pasangan! Kita harus berani terbuka dan tidak perlu merasa malu untuk menyatakan hal yang sejujurnya kepada pasangan, tentu saja termasuk segala kelemahan dan kekurangan kita.

Jika dalam sebuah kehidupan pernikahan masih ada hal-hal tertentu yang kita tutup-tutupi dari pasangan, itu mengindikasikan ada yang salah dengan pernikahan kita. Itu mirip seperti seorang istri yang malu ketika telanjang di depan suaminya, meski sudah menikah berpuluh-puluh tahun lamanya. Aneh, bukan? Lebih aneh lagi, kita kadang kala lebih terbuka kepada sahabat kita, orang tua kita, atau bahkan orang lain, dibandingkan kita berani terbuka dengan pasangan kita sendiri. Kita bisa curhat dan menceritakan apa adanya kepada orang lain, tapi justru menutup diri dari pasangan. Bahkan bukan hanya aneh, jika ini yang terjadi, sesungguhnya kita sedang menjalani pernikahan yang tidak sehat!

Apa jadinya jika kita tidak berani terbuka di depan pasangan? Akan muncul rasa curiga, asumsi, prasangka, atau dugaan yang bukan-bukan. Apalagi ketika apa yang kita sembunyikan itu akhirnya terkuak, pasangan tidak lagi percaya kepada kita. Beranilah terbuka di depan pasangan Anda. Bersikaplah jujur dan apa adanya. Kalaupun masih ada kekurangan di sana sini, tak perlu kita menyembunyikannya. Justru kita harus mengkomunikasikannya dengan pasangan, supaya kita bisa mendapat solusi terbaik. Keterbukaan adalah awal pemulihan. Keterbukaan adalah benih kepercayaan. *

Sebuah pernikahan yang sehat terlihat dari sejauh mana kita berani terbuka di depan pasangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Saat Kejujuran Menyakitkan

November 30, 2021

Tahun Cantik atau Tahun Buruk?

November 30, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *