Terus…?!

RH Spirit Girls 01 Juli 2020

Markus 6:6b-13

Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Markus 6:11

 

A: “Kamu kok selalu memakai sepatu yang sama setiap hari, sih?”
B: “Terus? Sepatunya masih bagus, kok.”

A: “Mereka nggak mungkin akan setuju sama desain pilihan-pilihan kita ini.”
B: Terus? Aku nggak peduli sama apa yang mereka pikirkan. Mereka bukan tim kita.”

Kata “terus?” dalam dua contoh percakapan di atas biasanya juga bisa diganti dengan kata “so what?” yang memang udah populer penggunaannya di Indonesia. So what sendiri, sederhananya adalah frasa bahasa Inggris yang digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu yang disebutkan, dipikirkan, dan dilakukan oleh seseorang itu nggak ada pentingnya sekali buatmu atau dengan kata lain kamu sama sekali nggak peduli tentang apa yang ia katakan, pikirkan, dan lakukan. Saat Yesus mengutus kedua belas rasul untuk membantu pelayanan-Nya ke desa-desa, Yesus memberikan banyak pesan kepada murid-murid yang dibagi jadi beberapa tim yang masing-masing beranggotakan dua orang. Dan salah satu pesan yang Ia sampaikan pada mereka adalah yang bisa kita baca di ayat yang jadi nas hari ini. Dengan kata lain, Yesus meminta para murid buat mengabaikan mereka yang memang nggak mau menerima pelayanan. Kalau boleh dikalimatkan sendiri, Yesus pada intinya akan ngomong seperti ini: “Kalau mereka nggak mau menerima kalian, so what? Tinggalkan saja mereka dan tidak perlu mengurus mereka.”

Yesus adalah sosok yang peduli. Tapi di sini, Ia juga menekankan bahwa ada kalanya kita memang perlu buat nggak peduli sama omongan dan perilaku orang lain. Yup, kita boleh kok ngomong “so what?” sama omongan-omongan yang memang negatif dan berniat menjatuhkan kita. Sebab kalo dipikir, buat apa juga kita ngedengerin omongan-omongan yang seperti itu? Kita sendiri yang nantinya malah rugi. Orang lain berbuat kurang baik sama kita? So what? Kalo mereka emang udah ngga suka sama kita, maka sebaik apa pun sikap kita, pasti tetep saja salah di mata mereka. Kita nggak bisa maksa orang lain suka sama kita juga, khan? Jadi ya, so what? • Dian

Kalau perbuatan dan perkataan orang lain memang tidak benar dan hanya bertujuan buruk, kenapa harus ambil pusing?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengalaman Lembah

Juni 12, 2020

When You Feel Lazy

Juni 12, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *