Sadar Dosa

Kejadian 3

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Kejadian 3:9

Tidak semua pertanyaan butuh jawaban. Ketika Tuhan bertanya kepada Adam, “Di manakah engkau?” Itu bukan berarti Tuhan tidak tahu keberadaan Adam. Tuhan bertanya, tapi Tuhan tidak mencari jawaban. Jika demikian, buat apa Tuhan bertanya? Tuhan bertanya untuk menyadarkan Adam yang baru saja jatuh dalam dosa. Dalam kemahatahuan-Nya, Tuhan tahu di mana Adam. Masalahnya justru Adam tidak di mana dia sekarang berada! Adam tidak sadar bahwa dosa telah membuatnya menjauh dari kehendak Allah. Dosa membuatnya terpisah dari hadirat Allah!

Setiap anak kecil pernah bohong, termasuk anak saya. Ketika anak saya berusaha bohong, jelas saya mengetahuinya. Anak kecil yang sedang berbohong itu sebenarnya sangat kentara. Bagaimana saya menyadarkan anak saya yang sedang berbohong? Saya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan menggiringnya pada kebenaran (fakta) yang mana dia tidak mungkin bisa mengelak lagi. Saya bertanya bukan berarti saya tidak tahu, saya bertanya supaya anak saya tahu bahwa ia sedang berbohong!

Jika di hadapan manusia saja kita sulit sekali untuk menyembunyikan sesuatu tanpa ketahuan, bagaimana mungkin kita mau bersembunyi dari hadapan Tuhan yang Maha Tahu? Tidak mungkin kita bisa melakukannya. Tuhan tahu keberadaan kita. Tuhan ingin membongkar hati kita lebih dulu supaya kita sadar tentang dosa kita, menyesali dosa kita, dan barulah kita bisa bertobat. Pertobatan selalu diawali dari kesadaran bahwa kita telah melakukan dosa. Selama kita tidak sadar bahwa kita telah melakukan dosa, bagaimana mungkin kita bisa bertobat? Mengapa orang Farisi dan para ahli Taurat sulit sekali bertobat? Karena mereka merasa dirinya benar! Mereka merasa dirinya tidak berdosa! Sebab itu firman Tuhan berkata, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu. “ (Ibr. 3:15). Hati yang lembut mudah disadarkan. Sebaliknya hati yang keras sulit sekali untuk bertobat. • Petrus Kwik

Pertobatan selalu diawali dari sebuah kesadaran bahwa dia telah melakukan dosa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pas Butuh Pas Ada

Desember 3, 2019

Tak Kenal Kompromi

Desember 3, 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *