RH Spirit Next 01 Juni 2020
Amsal 14:20
Orang miskin tidak disenangi bahkan oleh kawan-kawannya;
tetapi orang kaya banyak sahabatnya. Amsal 14:20 (BIS)
Munculnya media sosial tuh membawa perubahan yang cukup kompleks dalam kehidupan masyarakat. Cuman dengan megang smartphone dan tanpa bertatap muka, seseorang udah bisa terhubung dengan banyak orang lain di berbagai belahan dunia. Akibatnya, memiliki sebuah akun media sosial udah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat zaman now. Sayangnya kemunculan media sosial ternyata juga dibarengi dengan berbagai penyakit sosial yang nggak pernah ditemui sebelumnya. Salah satunya adalah penyakit ‘social climber’. Wujud dari penyakit ini adalah perasaan pengen terlihat tampil kaya di mana pun dan kapan pun. Mereka berpikir dengan tampil kaya, mereka akan mudah diterima dalam pergaulan ‘kalangan atas’. Akibatnya, segala hal bakal dilakukan untuk menjaga status sosialnya di masyarakat. Misalnya aja saat makan di sebuah restoran atau kafe terkenal, kadang orang harus mempostingnya terlebih dulu di akun media sosial mereka.
Orang yang memperoleh kekayaan dari kerja kerasnya sendiri, jarang banget menjadi seorang social climber. Mereka tahu betapa sulitnya mendapatkan kekayaan tersebut, sehingga lebih memilih untuk bersikap rendah hati dan berhemat. Sebaliknya, orang yang terjangkit penyakit sosial climber ini justru paling sering pamer dalam menghamburkan uang, alasannya mereka mendapatkan uang dengan cara yang sangat mudah atau mungkin itu adalah uang pemberian ortunya.
Kalau alasan terlihat kaya adalah supaya mendapat pengakuan dan diterima oleh pergaulan, maka ini jelas merupakan solusi sementara. Sewaktu orang yang berlagak kaya doyan banget pamer harta mereka, kira-kira teman seperti apa yang tertarik pada mereka? Ayat nas hari ini ngasih kita petunjuk soal sifat dasar manusia tentang dampak kekayaan terhadap pergaulan seseorang. Di situ dikatakan kalo orang miskin tuh nggak disenangi bahkan oleh kawan-kawannya, tapi orang kaya banyak sahabatnya. Dengan kata lain ‘banyak sahabatnya’ tuh artinya mereka mau menjalin hubungan pertemanan bukan dengan orangnya, melainkan dengan kekayaannya. Mereka ‘bersahabat’ dan suka menyanjung karena ada maunya. Jadi, pikir lagi deh, “Teman seperti apa yang kita inginkan? Teman yang mengasihi kita karena kekayaan yang kita miliki atau teman yang mau bergaul dan mengasihi kita apa adanya?” • Vian
“Pertemanan yang didasari oleh kepura-puraan dan motif tertentu pasti tidak akan bisa bertahan lama.”
Alisa Gaineva – Penulis
Sangat menginspirasi kak 🌈