Memilih Bahagia

RH Spirit Girls 01 September 2020

Pengkhotbah 3:1-8

ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Pengkhotbah 3:4

 

Lina baru saja menyelesaikan jogging-nya di minggu kedua program diet yang sedang ia jalani. Ia pun lalu menimbang berat tubuhnya. Wajahnya yang masih keringetan lalu berubah cemberut. Bobotnya masih sama, nggak berkurang sama sekali. Ia pun spontan mengklaim bahwa dirinya memang nggak ditakdirkan buat bahagia. Dengan wajah sedih, ia bersiap berangkat kerja dengan motornya, sebelum kemudian teringat kalo ia lupa mengisi bensin. “Sudah bobot nggak berkurang, masih harus buru-buru ngisi bensin lagi,” katanya makin sebel. Tapi ketika ia naik ke motornya, jarum penunjuk bensin ternyata menunjukkan bahwa tangkinya penuh. “Lin, kemarin aku pinjem motormu lalu aku isiin bensin sekalian,” teriak teman sekamarnya dari dalam kamar. Lina pun spontan tersenyum bahagia.

Pengkhotbah 3:4 mengatakan: “ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;” Ini artinya, sebagai manusia, kita nggak akan bisa bahagia atau tertawa terus-menerus. Ada waktunya juga kita harus mengalami hal yang menyedihkan serta menyesakkan yang bikin kita meratap dan menangis. Tapi, hal-hal itulah yang justru membantu kita mengenal apa itu kebahagiaan. Kalo nggak ada kesedihan, gimana kita bisa mengenal kebahagiaan, ya nggak?

Karna itu, jangan buru-buru mengklaim bahwa hidupmu nggak bahagia cuman karna kamu ngalamin beberapa masalah dan tantangan hidup. Kemarin mungkin memang bukan hari yang indah karna bobot badanmu belum juga turun, tapi bukankah ada hal-hal lain yang bikin kamu tertawa dan bahagia? Kemarin mungkin memang bukan hari yang indah karna kamu kena semprot bos di kantor, tapi bukankah ada rekan-rekan kantor yang menyenangkan dan selalu mendukungmu? Kemarin mungkin bukan hari yang indah karna prestasi di sekolah kurang baik, tapi bukankah ada momen-momen bersama teman-teman sekolah yang akan jadi kisah klasik di masa depan? Jadi, stop lebay dengan mengklaim bahwa hidupmu nggak bahagia. Bahagia itu bukan keadaan, tapi pilihan. Meski keadaannya lagi nggak baik, kita tetap bisa ngerasa bahagia kok kalo kita memutuskan untuk memilih bahagia. • Dian

Bahagia bukanlah keadaan, tapi keputusan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

My Boss Hates Me

Agustus 14, 2020

Make Everyone Happy

Agustus 14, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *