All for One, One for All

RH Spirit Motivator 01 Mei 2021

1 Korintus 12:12-31

supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan
1 Korintus 12:25

 

Rapat. Kata ini sangat akrab bagi kita dan tiap kita punya kesan sendiri saat mendengarnya. Ada yang menganggap rapat itu membosankan, ada yang menganggapnya menegangkan/menakutkan, ada juga yang merasa rapat itu buang waktu atau menyamakannya dengan perang di mana satu sama lain saling serang. Mungkin tak banyak yang menganggap rapat sebagai sarana mengembangkan dan melatih kemampuan. Padahal, jika dipikirkan, kapan lagi para direktur, manager, staf, atau orang-orang yang berkepentingan lainnya bisa duduk bersama dan membicarakan hal-hal yang penting bagi perusahaan? Bukankah di dalam rapat pula kita bisa menyampaikan kesulitan dan usulan, hingga kritik dan apresiasi, serta hal-hal lain yang patut diketahui segenap personil di perusahaan?

Sesungguhnya, dari kesan-kesan negatif di atas, kita bisa melihat bahwa ini terjadi karena kurangnya keterlibatan. Tentu rapat terasa membosankan dan buang waktu (kita merasa lebih baik mengerjakan hal lain), karena kita tidak merasa apa yang dibicarakan terkait dengan diri/tugas kita. Tentu saja rapat menakutkan karena kita tak tahu apa yang harus dilakukan/dikatakan. Jelas saja rapat terasa seperti perang karena semuanya hanya mengedepankan kepentingannya sendiri. Tidak adanya keterlibatan (engagement) membuat orang menjadi egois, jenuh, atau tak tahu apa yang harus dilakukan.

Pikirkanlah, jika rapat, yang adalah kesempatan menyampaikan buah pikiran dalam forum resmi justru dianggap membosankan dan tidak penting, mungkinkah dalam tugas sehari-hari mereka memiliki banyak ide dan inovasi dalam bekerja? Rasanya tidak. Itu sebabnya, perusahaan perlu membuat segenap personilnya (dari atas hingga bawah) bisa terlibat dalam gerak perusahaan. Ini dilakukan mulai dengan menciptakan suasana yang membuat tiap orang merasa dihargai, didengarkan dan bisa menyampaikan pendapat, mendapatkan feedback atas hasil kerjanya, dan juga membuat mereka memahami tujuan, kultur dan dinamika yang terjadi dalam perusahaan. Berkaca dari firman Tuhan yang menggambarkan jemaat sebagai tubuh, prinsip ini pun bisa kita pakai di tempat kerja. Tidak ada yang tidak penting di perusahaan. Keberhasilan bersama adalah keberhasilan bagi semua. • ARC

Pastikan segenap tim Anda bergerak ke arah yang sama dengan visi perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Kenal Tak Sayang

April 27, 2021

Eccedentesiast

April 27, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *