Keluaran 4:1-17
Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan,
utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.”
Keluaran 4:13
Saya bisa meningkatkan penjualan jika saja…
Saya bisa lebih kreatif jika saja…
Saya bisa mencapai target perusahaan jika saja…
Keuangan saya lebih sehat jika saja…
Bisakah Anda isi titik-titik di lanjutan kalimat-kalimat tersebut? Mungkin mudah bagi kita mengisinya. Mungkin sebagian kita bahkan cukup “senang” mengisinya dan dapat menemukan banyak hal untuk dituliskan. Namun, bagaimana jika kita hapus kata “jika saja” di sana? Ya, itulah kenyataan yang harus Anda hadapi saat ini. Apapun yang Anda tulis pada titik-titik setelah kata “jika saja” di atas, semua itu hanya alasan. Memiliki alasan memang boleh-boleh saja. Tapi, masalahnya mana yang menjadi fokus kita? Apakah fokus kita pada kalimat yang ada pada sesudah atau sebelum kata “jika saja”? Yang sering terjadi, jika fokus kita hanya pada alasan-alasan, maka kita tidak akan pernah meraih apa yang tertulis sebelum kata “jika saja” di atas.
Fokus pada alasan sering membuat kita menunda, bahkan menghilangkan kesempatan. Fokus pada alasan membuat kita merasa benar meski kewajiban tidak kita penuhi. Fokus pada alasan membuat kita mudah sekali menyalahkan pihak lain. Fokus pada alasan membuat kita menyia-nyiakan potensi dan kekuatan kita. Berbagai alasan dikatakan Musa saat Tuhan menyuruh dia menjadi pemimpin Israel keluar dari Mesir. “Aku berani, jika saja aku pintar bicara.” “Aku bisa dipercaya, jika saja aku memiliki tanda.” Itulah alasan-alasan yang Musa kemukakan. Namun, bahkan ketika semua “jika saja” itu sudah Tuhan berikan, Musa tetap saja berusaha menolak (Kel. 4:13). Berbagai alasan itu hanya topeng. Sebenarnya, Musa hanya enggan melakukan perintah Tuhan. Jadi, jangan merasa “puas” karena Anda punya alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Semua itu hanyalah topeng penundaan. Buang “jika saja-jika saja” Anda, dan lakukan apa yang memang harus Anda lakukan. • Arie
Jangan merasa puas karena sudah punya alasan untuk tidak melakukan sesuatu.