Jangan Berbuat Dosa Lagi

Yohanes 8:1-11

Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Yohanes 8:11

 

Ramon Alvarez tampaknya adalah seorang pria yang sangat baik. Dikenal sebagai kepala keluarga yang sangat sayang pada dua anak dan seorang istrinya. Ia punya pekerjaan yang baik. Ia rajin ke gereja, rumahnya sering dipakai untuk persekutuan pemahaman Alkitab. Ia juga terlibat pelayanan untuk membantu anak-anak muda bermasalah. Namun, satu kali polisi datang menangkapnya saat ia sedang bermain bersama kedua anaknya yang masih kecil. Ya, Ramon ditangkap atas tuduhan kejahatan pembunuhan yang dilakukan 12 tahun lalu. Banyak orang terkejut. Ramon memang pernah mengalami masa-masa gelap saat melakukan hal itu. Kini, ia memang sudah berubah 180 derajat. Namun, apakah segala perbuatan baiknya selama 12 tahun bisa menghapus kejahatan yang sudah ia lakukan? Menurut Anda, adilkah jika pengadilan membebaskannya karena hal tersebut? Adilkah juga itu bagi keluarga korban? Menurut hukum, jawabannya adalah tidak.

Bahkan, seorang Ramon yang telah belasan tahun hidup dengan sangat baik tidak bisa menghapus dosanya sendiri. Apalagi belum tentu semua orang bisa hidup sebaik Ramon. Di sinilah, kita melihat betapa besar anugerah pengampunan dan keselamatan itu. Berlawanan dengan yang terjadi pada Ramon, wanita yang kedapatan berzina dalam firman Tuhan hari ini dilepaskan Tuhan begitu saja. Ya, itulah yang disebut anugerah. Anugerah memang mudah karena kita tak perlu melakukan apa-apa. Tapi, sangat keliru jika kita lalu menganggap rendah anugerah tersebut. Meski dalam kisah ini, ayat 7 adalah ayat yang lebih suka dikutip di mana-mana. Namun, menurut saya, ayat 11-lah inti dari kisah ini, yang harus kita ingat selalu.

Yesus memberi anugerah sekaligus memberi perintah. Ada kewajiban yang diberikan kepada kita bersamaan dengan anugerah yang Ia berikan. “Jangan berbuat dosa lagi” adalah satu perintah yang sangat jelas. Mungkin tidak semua orang suka akan perintah ini. Namun, itulah perintah-Nya. Hidup kudus, menjauhkan diri dari dosa, dan menaati segala perintah-Nya, bukanlah cara agar kita bisa diselamatkan, tapi inilah kewajiban kita, menaati perintah Penyelamat kita. • @

Kita hidup kudus bukan agar diselamatkan, tapi karena kita diselamatkanlah maka kita harus hidup kudus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh atau Ingin Suami?

Januari 27, 2023

Berkat & Tanggung Jawab

Januari 27, 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *