RH Spirit 01 Juli 2023
1 Raja-Raja 19:1-18
Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu.
Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!
1 Raja-Raja 19:5
Data menunjukkan bahwa stres dan depresi adalah hal yang makin banyak terjadi di zaman ini. Tapi, faktanya stres dan depresi masih sering dianggap sebagai aib di masyarakat, bahkan di dalam gereja. Mengakui diri sedang stres atau depresi sering terasa berat karena ketakutan akan dilabeli berbagai stigma, mulai dari menganggap stres pasti karena dosa atau kurang iman, hingga label aneh, labil, bahkan gila. Stres memang tidak seperti penyakit fisik yang bisa dideteksi dan kelihatan. Stres sering kali tak tampak dari luar. Penderitanya juga bisa menutupinya dan orang lain tidak tahu. Justru di sinilah bahayanya, karena banyak depresi dan stres akhirnya tidak benar-benar disembuhkan.
Bagaimana kita bisa tahu apakah seseorang mungkin sedang mengalami stres? Menurut para ahli, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Misalnya, ia tampak tak peduli pada apapun, tak tertarik pada pekerjaan atau hal-hal yang semestinya menyenangkan, menunjukkan sikap yang selalu negatif, sering mengeluhkan sakit di tubuhnya, kurang tidur dan kurang makan, hingga mulai mengkonsumsi obat tidur, bahkan alkohol dan narkoba. Stres pasti memengaruhi kehidupan rohani maupun jasmani kita. Namun, pemulihannya tak sekadar dengan menasihati, “Sudah tak usah dipikirkan”. Percayalah, mereka pasti pernah mencoba itu. Kita juga tak bisa memaksakan cara yang cocok untuk kita untuk semua orang, apalagi tersinggung saat nasihat kita itu tak dituruti. Orang yang sedang stres juga bukan berarti tak mau menjalin relasi dengan orang lain. Ia tetap butuh, hanya sedang sulit melakukan itu. Maka, jika ingin menolong, kita perlu lebih aktif melakukan pendekatan.
Aktif bukan berarti kita memberi rentetan nasihat bahkan khotbah. Tapi, kita mau aktif mendengarkan, kita tunjukkan dan buktikan bahwa kita siap ada untuknya, nyatakan bahwa kita mau menolongnya, dukung juga dia untuk mendapat bantuan tenaga profesional. Bahkan Tuhan, yang bisa melakukan semua, juga melakukan hal serupa kepada Elia yang sedang depresi. Alih-alih mengkhotbahi, Tuhan mengawali dengan memberi Elia waktu untuk istirahat. Tuhan juga mau mendengarkan. Baru setelah itu, Ia menolong Elia untuk melihat fakta yang benar. • ARC
Orang yang sedang depresi sering kali tidak butuh nasihat, tapi dukungan dan kasih Anda