RH Spirit 01 Oktober 2020
Yohanes 2:1-11
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Yohanes 2:11
Di media sosial, saat seorang memasang foto keluarganya, dengan kondisi baik, senyum merekah, baju rapi, sering ada komentar “Keluarga yang diberkati.” Banyak kita mungkin sering membayangkan keluarga yang diberkati Tuhan adalah keluarga yang selalu gembira, rukun, hidup tak berkekurangan tapi berkelimpahan. Memiliki keluarga seperti itu tentu impian semua orang. Namun, siapapun kita, masalah selalu bisa datang, pergumulan pasti tetap ada. Nah, bagaimana kita menghadapinya? Di situlah letak perbedaan antara keluarga yang diberkati dan yang jauh dari Tuhan.
Hari ini kita membaca peristiwa mukjizat pertama Yesus di Kana. Bukan kebetulan jika Yesus memilih perjamuan kawin sebagai lokasi mukjizat pertama-Nya. Kita harus tahu, mukjizat bukanlah kekuatan super. Mukjizat adalah tanda ilahi yang dinyatakan untuk menunjukkan maksud Allah bagi manusia. Perjamuan kawin adalah awal terbentuknya sebuah keluarga. Ini menunjukkan bahwa karya Allah pun dimulai dari lingkup keluarga. Diundang-Nya Yesus ke perjamuan itu adalah syarat pertama mukjizat dan berkat terjadi. Agar keluarga diberkati, keluarga harus mengundang Yesus masuk. Dua, meski Yesus diundang, nyatanya masalah tetap bisa terjadi. Masalah saat itu pun bukan main-main; mereka kekurangan anggur. Bayangkan acara resepsi masih setengah jalan tapi makanannya habis! Di sinilah keluarga harus menunjukkan kesatuan hati untuk berseru dan percaya pada Kristus. Hal itu pun harus dibuktikan dengan kemauan menaati apapun perintah-Nya, termasuk perintah yang terasa aneh atau tidak sesuai keinginan kita.
Tiga hal inilah yang dilakukan sehingga mukjizat terjadi di perjamuan keluarga baru itu. Keluarga itu pun selamat dari dipermalukan. Namun lebih dari itu nama Tuhan pun dimuliakan dan orang menjadi percaya pada-Nya (ay. 11). Ya, keluarga diberkati bukan berarti tidak pernah punya masalah. Bisa jadi masalah yang dihadapi bahkan sangat berat. Tapi, percayalah bahwa selama Tuhan tetap menjadi inti dan pusat kehidupan keluarga kita, maka masalah itu pun bisa dipakai Tuhan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Amin? • ARC
Keluarga yang diberkati adalah keluarga yang menjadikan Tuhan sebagai pusat di hidup mereka.