Disalahkan Karena Benar

1 Samuel 19:1-20:1

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Matius 5:10

 

Tidak ada orang yang suka berada di pihak yang kalah. Lihat saja dalam perlombaan tujuhbelasan atau lihatlah mereka yang memainkan games. Meski hadiahnya tidak seberapa, bahkan tidak ada hadiahnya sekalipun, ketika berlomba dengan orang lain, maka orang cenderung enggan berada di posisi yang inferior. Bahkan seandainya sengaja mengalah pun (misalnya, ketika orang tua bermain dengan anaknya yang masih kecil), itu dilakukan dengan sikap yang jelas. Misalnya, mereka akan bermain sambil tertawa-tawa, bercanda, sengaja melanggar aturan, sikap santai, dsb, seolah ingin berkata bahwa sebenarnya bisa saja saya mengalahkan dia, tapi kali ini saya mengalah.

Untuk hal-hal tidak serius seperti bermain, mengalah adalah hal yang mungkin tidak keberatan kita lakukan. Namun, bagaimana jika itu menyangkut hal-hal serius, yang kita lakukan dengan segenap hati, bahkan dalam impian-impian kita? Maukah kita tetap mengalah? Sebelum diburu Saul, Daud adalah panglima Israel yang gemilang. Tak hanya itu, ia juga sudah diurapi oleh Samuel. Pengurapan nabi sekelas Samuel bukan peristiwa biasa. Pengurapan Daud saat itu adalah tanda bahwa dia telah mendapat posisi istimewa dari Tuhan dan tak boleh diganggu. Namun, apa yang terjadi? Daud justru harus hidup dalam pelarian karena terancam hendak dibunuh Saul. Apa salah Daud? Ia melakukan yang benar. Ia bahkan memberi keuntungan bagi Saul melalui kemenangan-kemenangannya.

Wanita Kristus, Anda mungkin saat ini juga sedang dalam posisi seperti Daud. Anda sudah berbuat yang baik, tapi selalu dituduh macam-macam. Anda sudah mendoakan suami Anda dan selalu mengampuninya, tapi tetap saja ia kasar. Anda mungkin sudah jujur dan rajin dalam pekerjaan, tapi tidak ada penghargaan diberikan, bahkan Anda justru difitnah. Yesus berkata, berbahagialah karena Anda termasuk yang empunya Kerajaan Sorga! Ya, janji-Nya tidak main-main! Empunya kerajaan Sorga adalah jaminan bahwa kita akan masuk ke kerajaan-Nya. Dan sesungguhnya, diperlakukan tak adil, disalahkan meski benar, dihina meski berbuat baik, itu semua adalah hal yang pasti dialami anak-anak Tuhan. Mengapa? Karena itu juga yang dialami Yesus, Tuhan kita. • @

Berbahagialah jika kita disalahkan meski sudah melakukan yang benar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Raga dan Busana

Februari 25, 2022

Tuhan yang Pegang Kendali

Februari 25, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *