Hidup Pasti Mudah?

RH Spirit Girls 01 Juni 2020

Ibrani 12:11 ; Amsal 22:6

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
Amsal 13 : 24

 

Setelah lulus kuliah, Anggit punya dua pilihan tempat kerja. Ia mencoba memasukkan lamaran di sebuah perusahaan dan diterima. Cuma tinggal masuk minggu depan. Tapi di sisi lain, ayahnya yang juga adalah seorang pemilik perusahaan, menawarinya untuk bekerja dengannya. Setelah menimbang-nimbang, Anggit pun memilih bekerja ikut ayahnya, karena ia merasa pasti segala sesuatunya akan dimudahkan. Tapi setelah akhirnya kerja ikut sang ayah, Anggit jadi sedikit menyesal. Ia sama sekali nggak mendapat perlakuan spesial. Ia diperlakukan seperti karyawan lainnya, harus memulai dari bawah. Meski begitu, sang ayah tetap memberikan bimbingannya sehingga ia dapat meniti kariernya dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri. Anggit pun kini bisa bangga dengan pencapaiannya sendiri.

Ikut ayah sendiri tentu adalah pilihan yang tidak salah. Gimanapun, lebih enak kerja dengan orang yang sudah kita kenal dan mengenal kita. Tapi di sisi lain, kita juga harus memahami natur seorang ayah yang baik. Seorang ayah yang baik tentu akan mendidik anaknya. Ia memang akan membantu anaknya, tapi ia nggak akan memanjakannya. Ia akan memberikan pertolongan kalo anaknya perlu, tapi ia nggak akan menyiapkan segala sesuatunya tanpa ia melihat kita berusaha sendiri terlebih dahulu. Begitu jugalah yang Tuhan, Bapa kita, lakukan. Ia jelas adalah figur seorang bapa yang baik. Dan jika seorang ayah di dunia saja bisa mendidik anaknya seperti sebagaimana seharusnya, apalagi Dia yang adalah Tuhan.

“Tuhan tak pernah janji, langit selalu biru. Tetapi dia berjanji, selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji, jalan selalu rata. Tetapi dia berjanji, berikan kekuatan.” Sebagian dari kita mungkin membaca kalimat itu sambil auto nyanyi, ya nggak? Lirik dari lagu rohani yang cukup populer itu rasanya cukup pas buat ngegambarin bagaimana keadaan hidup kita saat memutuskan untuk mengikut-Nya. Faktanya, Tuhan emang nggak pernah menjanjikan kehidupan yang selalu mudah dan terus naik pada orang-orang yang percaya pada-Nya. Tapi, Ia emang berjanji takkan pernah ninggalin kita gimana pun keadaannya. Hidup memang nggak lantas jadi mudah saat kita mengikut-Nya, tapi mengikut-Nya nggak akan pernah bikin hidup jadi sia-sia • Dian

Ia tidak pernah berjanji langit selalu biru, tapi Dia berjanji selalu menyertai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apakah Sudah Baik?

Mei 26, 2020

Obsesi Terlihat Kaya

Mei 26, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *