RH Spirit Woman 01 April 2020
1 Korintus 1:18-31
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”
1 Korintus 1:18
Dianggap bodoh, gagal, jadi bahan tertawaan, cemooh, dan olok-olok. Rasanya tak ada orang yang mau menerima perlakuan seperti itu. Terlebih di zaman ini. Semua orang menuntut untuk dihargai, dihormati, dimaklumi, dipuji, dan menerima hal-hal yang membuatnya nyaman. Bahkan perasaan terhina bisa berujung ke tuntutan hukum.
Namun, firman Tuhan hari ini berkata, “pemberitaan tentang salib adalah kebodohan”. Bukankah pemberitaan tentang salib adalah inti dari Injil yang kita percayai dan jadikan petunjuk hidup? Tapi, mengapa itu disebut sebagai kebodohan? Ya, bagi orang dunia yang tidak percaya pada-Nya, yang akan binasa karena menolak Dia, salib memang adalah kebodohan. Bagaimana bisa Tuhan mati, di atas salib yang dikatakan terkutuk (Gal. 3:13) lagi! Bagaimana mungkin kita menyembah Dia yang justru diam, seakan tak berdaya saat dihina dan didera hingga mati sebagai orang hukuman? Sama seperti orang-orang yang menertawakan dan mencemooh Yesus saat di atas salib ribuan tahun lalu, orang-orang seperti itu masih banyak di sekitar kita. Bukan karena salib memang bodoh, melainkan karena, seperti dikatakan Yesus sendiri, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk. 23:34). Ketidakmengertian mereka membuat mereka menilai salib hanya dari pikiran mereka yang terbatas, dan akhirnya membuat mereka menyimpulkan salib adalah hal bodoh.
Dari sini, tiga hal perlu kita ingat. Pertama, alih-alih marah, ampuni mereka yang menganggap salib sebagai kebodohan. Tak perlu marah pada orang yang belum mengerti. Kedua, inilah sebabnya kita perlu memberitakan Injil pada mereka yang belum mengerti itu. Bukan semata untuk membuktikan bahwa pendapat mereka selama ini keliru, tapi karena mereka butuh kabar sukacita tentang salib ini. Ketiga, salib juga kiranya memberi penghiburan bagi kita yang mungkin selama ini melakukan hal yang benar di mata Allah tapi dianggap bodoh oleh dunia. Sekalipun selama hidup kita, orang lain tak pernah menghargainya, tapi percayalah Allah melihatnya. Dan seperti halnya salib Kristus, bukan hal mustahil jika dampak dari kesetiaan kita melakukan kebenaran itu baru terasa setelah kita tiada. Tetaplah setia! • @
Dianggap bodoh dan dianggap gagal oleh dunia kadang adalah salib yang harus dipikul orang percaya.