RH Spirit Motivator 01 April 2022
Yohanes 20:24-29
Tetapi Ia berkata: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Lukas 11:28
Di antara 12 murid Yesus, ada nama Tomas. Jika kita mendengar nama ini, maka kebanyakan kita akan langsung ingat satu kejadian atau sikap yang ditunjukkan Tomas. Ya, Tomas si peragu. Banyak khotbah sering memakai kisah Tomas ini untuk menunjukkan bagaimana kita harus punya iman dan tidak boleh ragu. Tentu pesan tersebut benar. Namun, benarkah murid yang peragu hanyalah Tomas?
Belum tentu! Perhatikan kisah ini. Pertama, kenapa Tomas ragu Yesus telah bangkit? Sederhana saja, karena ia sedang tidak ada di tempat saat Yesus muncul di hadapan para murid (Yoh. 20:24). Andai posisinya diubah, andai yang tidak ada adalah Matius atau Petrus, misalnya, apakah mereka tidak ragu? Belum tentu. Ingat bagaimana para murid ragu ketika Maria Magdalena menyampaikan bahwa Yesus telah bangkit (Luk. 24:11)? Memang Tomaslah yang ragu, tapi belum tentu hanya dia yang punya sifat peragu. Tapi, itulah contoh bagaimana kita suka memberi label kepada seseorang, atau bahkan melabeli hidup kita hanya karena satu dua kejadian, khususnya yang negatif. Kita sebut diri kita gagal karena mengalami satu dua kali kegagalan, padahal berkat dan kebaikan Tuhan jauh lebih sering kita alami. Kita sebut hidup kita buruk padahal banyak orang ingin memiliki hidup seperti kita.
Label membuat kita lebih mudah mengenali dan menilai sesuatu. Tapi, barang yang labelnya termahal belum tentu yang terbaik. Sebaliknya, memilih yang termurah belum tentu membuat kita paling irit. Ada banyak hal yang lebih dari sekadar label. Meski ini zaman ketika semua bisa diberi rating, tapi satu peristiwa sama bisa dimaknai berbeda bagi setiap orang. Bahkan waktu pun bisa mengubahnya. Apa yang hari ini kita anggap buruk bisa jadi adalah hal yang kita syukuri dan yang hari ini kita anggap nikmat bisa jadi kita sesali esok hari. Oleh sebab itu, alih-alih melabeli hal ini dan itu dalam hidup kita, nikmatilah hidup dengan ucapan syukur. Kabar baiknya, Yesus menjamin ada satu hal yang membuat orang pasti bahagia jika melakukannya. Apa itu? Mendengarkan firman Allah dan memelihara alias melakukannya (Luk. 11:28). Anda ingin bahagia? Bukan satu dua kejadian yang menentukannya, tapi apakah kita hidup melakukan firman Tuhan atau tidak, itulah yang membedakannya. • ARC
Jangan suka melabeli hidup kita atau hidup orang lain hanya karena satu dua kejadian yang dialaminya.