Pemulihan Luka Hati

RH Spirit 01 Februari 2020

Yohanes 5:1-18

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Yohanes 5:7

 

Jika kita masuk ke sebuah toko pecah belah, maka sesuai namanya kita harus hati-hati saat hendak berbelanja di sana. Jika tidak hati-hati, bisa saja kita memecahkan barang-barang yang dijual di sana. Dan, pecah berarti beli. Sedikit terjadi benturan bisa saja terjadi keretakan di sana sini. Jika sedikit terbentur saja retak, bagaimana jika jatuh? Hancur berkeping-keping! Pada dasarnya, manusia juga seperti itu. Ibarat kaca, kita ini gampang pecah. Ibarat kayu, kita ini gampang patah. Ibarat benang, kita ini gampang putus. Perlu ada stiker “AWAS MUDAH PECAH” atau “FRAGILE” yang ditempel di hati manusia.

Kita terluka begitu seseorang menyinggung perasaan kita. Kita terluka begitu mertua atau atasan kita mengucapkan kalimat yang sedikit lebih keras dari biasanya. Kita kecewa begitu sahabat tidak melakukan seperti yang kita harapkan. Kita terluka begitu pasangan tidak lagi memerhatikan kita. Kita bahkan bisa marah kepada Tuhan di saat Dia seolah mengabaikan doa kita. Luka hati kita pun bisa tambah parah. Puncaknya, hati kita sudah menjadi pahit bak empedu! Itulah keadaan hati kita sebelum diperbarui dalam Kristus, hati kita sangat rapuh.

Memang tidak dijelaskan secara rinci, namun jika kita membaca respons orang yang lumpuh selama 38 tahun itu maka akan terlihat bahwa hatinya luka. Ia menyalahkan keadaan. Ia menyalahkan orang-orang yang tidak mau menurunkannya ke kolam saat airnya mulai goncang. Ia menyalahkan orang-orang yang turun mendahuluinya ke kolam itu. Perjumpaannya dengan Yesus memulihkan hatinya. Orang lumpuh ini disembuhkan. Tapi yang terutama, hatinya dipulihkan. Bagaimana dengan kita? Jika hati kita terluka, jangan biarkan keadaan itu berlarut-larut sehingga luka itu menjadi kepahitan. Ijinkan kasih Yesus memulihkan hati kita. Ijinkan Roh Kudus melembutkan hati kita. Jika hati kita sudah dipulihkan, marilah kita belajar untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan seperti yang tertulis dalam Amsal 4:23. Menjaga hati karena kita sadar bahwa hati ini rapuh, gampang terluka, dan gampang pecah! [Petrus Kwik]

Izinkan kasih Yesus memulihkan segala luka hati kita.

One Thought on Pemulihan Luka Hati

  1. Nice.. Terberkati lewat renungan harian spirit.. God bless..

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facing New Challenge

Januari 7, 2020

Nalar Tipis?

Januari 7, 2020

One Thought on Pemulihan Luka Hati

  1. Nice.. Terberkati lewat renungan harian spirit.. God bless..

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *