Sabar & Konsisten

RH Spirit Next 01 September 2022

 Kejadian 21:1-7

Lagi katanya: “Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham:
Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.”
Kejadian 21:7

 

Eni punya keinginan buat menurunkan berat badan. Ia sebenernya nggak overweight secara ia emang cukup tinggi, cuman ia sendiri ngerasa kalo ia sekarang udah kegemukan. Maka dari itu, ia pun mulai ngelakuin program diet. Ia ngurangin porsi makannya. Kalo dulu ia biasa ngemil tiap kali ngerjain tugas dan nongkrong, sekarang kebiasaan itu udah ia stop. Makan ya cuma 3 kali sehari dan itu pun porsinya secukupnya. Trus, dia juga mulai berolahraga. Dia ikut sebuah kelas aerobik di tempat fitness deket rumahnya. Waktu pertama kali ia menimbang berat badan sebelum ngelakuin program diet itu, berat badannya adalah 60 Kg. Maka dari itu, seminggu setelah ngelakuin program diet itu, ia menimbang lagi untuk ngecek apakah program diet itu ada hasilnya. Ia pun ngelangkah ke timbangan, dan hasilnya ternyata masih sama, 60 Kg. Eni pun kemudian patah semangat. Ia ngerasa apa yang ia lakukan selama ini sia-sia, dan mulai kembali ke kebiasaan lamanya. Yup, hal paling sulit dalam menurunkan berat badan adalah sabar dan konsisten – konsisten berusaha dan sabar nunggu hasil dari usaha.

Abraham dan Sara pernah ngalamin penantian yang melelahkan. Tuhan sendiri udah berjanji bahwa keturunannya akan jadi sebanyak bintang di langit. Tapi apa yang terjadi? Bertahun-tahun setelah janji itu diberikan, Sara belum juga punya anak. Satu anak pun enggak, jadi mana bisa jadi sebanyak bintang di langit? Tapi apakah mereka lantas nyerah menanti? Jawabannya jelas enggak. Mereka tetep konsisten hidup takut akan Tuhan dan sabar nunggu janji Tuhan itu digenapi. Bayangin, mereka ngelakuin itu selama 39 tahun! Penantian mereka ngga sia-sia, dan Tuhan pun mulai menggenapi janji-Nya.

Warren Wiersbe, seorang pendeta, pernah berkata: “Kemampuan buat menenangkan hati dan menunggu Tuhan adalah salah satu hal tersulit dalam hidup Kristen. Sifat alami kita adalah gelisah, dan dunia sekitar kita juga identik dengan keterburu-buruan. Tapi, hati yang gelisah biasanya akan berujung pada hidup yang ceroboh. Lagi menanti janji Tuhan? Inget satu fakta ini: saat Ia berjanji, maka Ia pasti menggenapi. So, berapa pun lamanya waktu menanti, konsistenlah percaya padanya dan sabarlah menanti penggenapan janji-Nya. • Dn

Sabar adalah satu-satunya hal yang baik ketika kita diharuskan menunggu sesuatu yang memang layak kita tunggu.            Lauren Willig – Novelis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kekurangan jadi Kekuatan

Agustus 9, 2022

Bakat dan Karakter

Agustus 9, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *