Yakobus 2:14-17
Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain Galatia 6:4
Seorang pemuda mengeluh melihat betapa jahat dunia ini. “Di mana-mana ada kriminalitas, kekerasan, ketidakadilan, dan kecurangan!” Katanya. Hingga satu hari, terjadi keajaiban. Satu saat, ia melihat sebuah mobil hampir menabrak seorang kakek yang mendadak menyeberang. Si sopir membuka kaca jendelanya. Tapi, bukannya memaki, ia justru berkata, “Pagi, Kek!” Pemuda itu berjalan lagi. Dilihatnya seorang nyonya keluar dari pertokoan. Beberapa langkah kemudian, si nyonya berpapasan dengan gelandangan kumal. Nyonya itu mengangkat tasnya ke dada. Pemuda itu mengira nyonya curiga jika gelandangan itu akan mencopet. Tapi, ternyata nyonya itu mengeluarkan barang yang baru ia beli dan memberikannya pada si gelandangan.
Sungguh indah dunia! Pikirnya. Hingga kemudian ia masuk ke supermarket untuk membeli sesuatu. Saat hendak membayar, ia lihat kasirnya sudah tua dan tampak miskin. Tiba-tiba, tanpa bisa ia kendalikan, pemuda itu merasa ada kekuatan yang membuat ia membuka dompet dan menyerahkan seluruh uangnya pada si kasir. Ia lalu keluar tapi hatinya agak dongkol. Kenapa ia memberi uangnya pada si kasir? Tiba-tiba ia sadar bahwa mungkin itu juga yang terjadi pada orang-orang tadi. Mereka memang “berbuat baik”, tapi tanpa kerelaan. Jika begitu, apakah itu baik? Ia pun malu dengan dirinya. Ia menuntut orang lain berbuat baik, tapi ia sendiri tidak suka melakukannya.
Mungkin kita sering seperti pemuda itu. Kita mencemooh pejabat yang mengkorupsi uang rakyat, tapi saat bekerja kita mengkorupsi waktu dengan mengerjakan urusan pribadi di jam kantor, misalnya. Kita mengeluh melihat orang kaya yang pelit, tapi kita sendiri tidak mau memberi, dengan alasan belum kaya (padahal, bagi banyak orang yang di bawah kita, kita pun sudah kaya!). Tidak salah jika ada kutipan, “Banyak orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi ia tidak mau mengubah dirinya sendiri dulu.” Bukan berarti kita lantas biarkan saja ketidakadilan di sekeliling kita. Tapi, ingatlah perubahan itu selalu dimulai dari hal kecil. Anda ingin orang lain berubah? Berikan contoh lewat hidup Anda! • Arie
Jangan berpikir untuk mengubah orang lain jika Anda belum bisa mengubah diri sendiri