2 Korintus 11:13-15
Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
2 Korintus 11:13
Jika melihat kembali sejarah gereja dan bagaimana perjalanan gereja, kita tahu bahwa gereja pernah mengalami “masa-masa kejayaan”. Gereja memiliki kuasa yang sedemikian besar. Begitu besarnya kekuasaan gereja, sehingga gereja bisa menentukan mati hidupnya seseorang. Ilmuwan-ilmuwan seperti Galileo dan Copernicus pernah merasakan betapa kejamnya gereja memperlakukan mereka. Ilmuwan-ilmuwan tersebut dianggap bidat dan melakukan penyesatan.
Pada tahun 1252 pemimpin gereja tertinggi bahkan mengeluarkan titah untuk memberikan hukaman mati atau siksaan yang luar biasa kejam kepada orang-orang yang dianggap menyesatkan. Sejarah gereja mencatat bahwa pada masa itu orang-orang yang dianggap bidat mengalami siksaan yang sedemikian hebat. Kaki mereka dibakar perlahan-lahan di atas batu bara yang menyala. Jari kaki dihancurkan. Kaki dipasang sepatu bot yang perlahan-lahan menghancurkan kaki. Ada juga alat penyiksaan yang disebut jungfer, alat ini memeluk korban dengan lengan besi dan menghancurkan tulang-tulang korban dalam pelukan.
Kristus mengajar kita untuk hidup di dalam kasih, bahkan terhadap orang yang memusuhi kita sekalipun. Ironisnya, gereja Tuhan pada abad-abad itu luar biasa kejamnya. Mimbar gereja menceritakan kasih, tapi sel-sel bawah tanah gereja melakukan siksaan yang sedemikian kejam. Inilah kemunafikan yang luar biasa. Bagaimana dengan kita sebagai gereja Tuhan? Apakah kita mempraktikkan ajaran Yesus dengan tulus, ataukah sebetulnya kita tidak ubahnya dengan gereja Tuhan yang munafik? Bagaimana sikap kita dengan orang yang tidak sejalan dengan kita? Bagaimana sikap kita terhadap orang-orang yang memusuhi kita? Sikap kita terhadap musuh kita menunjukkan seperti apa kualitas kekristenan kita yang
Apakah kita mempraktekkan ajaran Kristus, ataukah kita mengenakan ajaran Kristus sebagai topeng belaka?