RH Spirit Next 01 Februari 2022
Matius 25:14–30
Yang seorang diberikannya lima talenta,
yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu,
masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Matius 25:15
Suatu ketika, seekor burung ngerasa dirinya nggak berharga. Ia merasa dirinya nggak bisa seperti bebek, yang bisa meluncur di atas air dan sesekali menyelam ke dalamnya. Burung itu lupa, bahwa ia sebenernya punya kelebihan, yakni kemampuan terbang melintasi angkasa. Di sisi lain, si bebek juga merasa dirinya kurang berharga. Ia pengen jadi seperti burung yang bisa terbang ke sana kemari. Jadi kalo mau bepergian, nggak perlu capek-capek jalan ato berenang. Rupanya, ia nggak sadar kalo sebenernya ada banyak burung yang menginginkan kemampuan berenangnya. Saking kepengennya punya sayap, ia justru melupakan betapa istimewanya dan beruntungnya dia karna punya selaput di kakinya.
Dalam perumpamaan talenta, kita tahu kalo ada tiga hamba yang masing-masing diberi talenta oleh sang tuan. Ada yang dikasih lima talenta, ada yang dua, dan ada yang satu. Nah, talenta ini sebenernya juga bicara soal kelebihan. Saat kita dikasih talenta, itu artinya kita juga dikasih kelebihan. Jadi, meski punya kekurangan, tiap orang juga udah pasti punya kelebihan, meski jumlahnya emang nggak sama. Ada yang kelebihannya tuh banyak. Dalam arti ia bisa melakukan banyak hal, entah itu pinter dalam hal berhitung, main musik, dsb. Tapi, ada juga yang kelebihannya sedikit. Ga masalah juga kalo sedikit, toh itu juga udah termasuk kelebihan.
Sayangnya, banyak dari kita justru fokus pada kekurangan daripada kelebihan. Akibatnya, self esteem-nya pun jadi rendah. Kita jadi gagal mencintai, menghargai, dan menerima diri apa adanya, karna terus-menerus fokus pada kekurangan yang kita miliki. Hari ini saatnya mengubah pola pikir! Ketimbang terus fokus pada kekurangan, coba periksa apa saja kelebihan yang kita miliki. Nggak ada? Nggak mungkin! Sebab faktanya, Tuhan pasti ngasih setidaknya satu talenta buat kita. Temukan talenta atau kelebihan itu, lalu fokuslah dan coba kembangkan serta maksimalkan. Dengan demikian, kita jadi lebih bisa menghargai dan menerima diri apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang kita miliki. Dan yang lebih penting dari itu, jangan pernah anggap remeh talenta atau kelebihan yang udah Tuhan kasih itu, karna banyak orang nyatanya mengininkan kelebihan kita itu, seperti halnya buruk dan bebek dalam cerita di atas. • Dn
Fokuslah pada kelebihan daripada kelemahan; pada kekuatan daripada masalah.
Paul Meyers – Sutradara
Terimakasih,saya sangat terberkati dengan renungan ini 😊