RH Spirit Motivator 01 Januari 2025
Lukas 12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.
Lukas 12:15
Bayangkan kita ke supermarket. Di sana kita ambil barang-barang yang kita sukai dan menaruhnya ke troli. Tapi, di kasir kita tinggalkan troli berisi tumpukan belanjaan itu begitu saja. “Kapan-kapan saya mungkin kembali dan membayar semua barang ini.” pesan kita kepada kasir. Apa yang akan terjadi? Mungkin kita akan ditegur atau dimarahi oleh kasir atau satpam, dianggap sebagai pengacau bahkan diblacklist oleh toko. Tapi, itu tak akan terjadi saat belanja online. Coba lihat aplikasi marketplace kita, berapa banyak barang di bagian keranjang belanja yang belum di-check out? Kita memasukkannya hanya untuk penanda, siapa tahu lain waktu, jika dana sudah ada atau kita sudah yakin, baru kita beli.
Hal seperti itu hanyalah salah satu dari banyak hal lain yang membedakan pengalaman belanja online dengan offline. Jika kita ke mal dan mendatangi semua outlet pakaian untuk membandingkan semua kemeja yang ada, itu akan sangat melelahkan. Hanya orang kurang kerjaan yang melakukannya. Tapi di aplikasi belanja, itu mudah dilakukan. Belanja online juga membuat kita bisa menjelajahi toko di seluruh Indonesia, bahkan dunia, yang menyajikan beragam pilihan barang, dari yang benar-benar kita butuhkan sampai yang baru kali itu kita lihat. Di satu sisi, belanja online memberi banyak kemudahan. Tapi di sisi lain, hal itu juga memicu kita melakukan pembelian yang tidak perlu. Kita berpikir, harganya murah kok, sayang jika tidak dicoba. Tanpa terasa, pembelian seperti itu jadi kebiasaan. Tanpa sadar, beberapa barang mulai kita beli secara rutin. Padahal semula, barang-barang itu tidak kita perlukan.
Apakah hal seperti itu Anda alami? Di tahun baru, mungkin kita punya resolusi terkait keuangan kita. Memang di situasi ekonomi seperti saat ini, tiap langkah keuangan harus lebih dipertimbangkan. Dan ini bisa dimulai dengan hal-hal yang sepertinya simpel tadi. Mulailah mengurangi belanja yang tidak penting dan kebiasaan belanja yang bisa menjebak kita ke dalam perilaku konsumtif. Orang konsumtif merasa bahwa makin banyak yang ia punya, makin tenanglah hidupnya. Padahal Yesus berkata, hidup tidaklah bergantung pada berapa banyak yang kita miliki (Luk. 12:15). Jangan sia-siakan hidup dan berkat Tuhan hanya untuk melayani keinginan mata dan daging kita. Mari memulainya! • ARC
Belanja online memang memberi kemudahan, tapi juga bisa menjebak kita dalam pemborosan.