Tamak

RH Spirit Motivator 01 Juni 2024

Lukas 12:13-21

Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,
sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Lukas 12:15

 

Dalam bacaan kita hari ini dikisahkan ada orang yang sedang berselisih soal warisan dengan saudaranya. Orang ini datang kepada Yesus dan berharap agar Yesus membantunya. Alih-alih melakukan pembelaan terhadap orang tersebut, Yesus justru mengingatkan bahaya ketamakan. Dari kisah tersebut, ada dua dampak negatif dari ketamakan. Pertama, ketamakan membuat seseorang berselisih dengan saudaranya sendiri. Banyak keluarga dan persaudaraan menjadi pecah hanya gara-gara uang. Ketamakan itu bahaya! Kedua, ketamakan membuat kita “memperalat” Tuhan. Orang ini berharap Yesus membelanya dan menyuruh saudaranya berbagi warisan kepadanya. Sejujurnya, kita kerap bertindak seperti orang itu, yaitu “memperalat” Tuhan untuk kepentingan diri kita sendiri. Itulah ketamakan!

Kita hidup di zaman materialisme, di mana banyak orang melihat segala sesuatu berdasarkan materi. Sikap materialistis memunculkan sifat tamak dalam diri kita. Sifat tamak ini yang jika tidak diwaspadai bisa menghancurkan kehidupan kita. Ketamakan dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) adalah pleoneksia yang artinya kehausan untuk memiliki lebih banyak, biasanya dihubungkan soal uang dan materi. Orang yang sudah dikuasai ketamakan akan selalu haus untuk mendapatkan kekayaan lebih banyak lagi, bahkan tidak peduli bagaimana cara untuk mendapatkannya.

Bagaimana cara kita terbebas dari sifat tamak? Sederhana, latihlah diri kita untuk memberi. Dengan kita membiasakan diri untuk memberi maka kita menjadi tidak terikat dengan uang. Jika kita tidak terikat dengan uang, maka kita tidak akan menjadi tamak. Jika ada di antara kita memiliki penyakit “tamak akut” kita harus mendisiplin diri atau bahkan “memaksa” diri kita untuk memberi. Awalnya memang berat dan sepertinya tidak ikhlas, namun jika kita membiasakannya maka lama kelamaan memberi menjadi sesuatu yang menyenangkan sekaligus mendatangkan kebahagiaan. Dari mana kebahagiaan itu datang? Di saat ketamakan sudah tidak menguasai hidup kita lagi. Tamak membuat kita cinta akan uang, memberi menghindarkan kita dari cinta akan uang. [Petrus Kwik]

Cara untuk bebas dari sifat tamak adalah melatih diri kita memberi dan hidup berbagi.

 

One Thought on Tamak

  1. Firman adalah kekuatan

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No FOMO, Just SANS

Mei 10, 2024

Mengasihi dengan Akal

Mei 10, 2024

One Thought on Tamak

  1. Firman adalah kekuatan

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *