RH Spirit Next 01 Februari 2024
Amsal 27:5-6
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.
Amsal 27:6
Seorang ibu sangat mengasihi anaknya yang baru berusia 5 tahun. Dalam keseharian, segala permintaan anak itu pasti diturutin. Mau mainan ini, diturutin. Mau makan mie instan untuk kedua kalinya dalam sehari juga diturutin. Saat cekcok sama anak temen main tetangga sebelah juga selalu dibela, lepas apakah anaknya itu yang bersalah atau enggak. Pokoknya kasihnya pada si anak luar biasalah. Di sisi lain, ada juga ibu yang kayaknya “kurang” mengasihi anaknya. Ketika anaknya meminta sesuatu, nggak semuanya akan diturutin. Boro-boro makan mie instan sehari dua kali, sebulan sekali pun belum tentu akan dibolehin. Begitu juga saat cekcok sama anak tetangga sebelah, si ibu nggak serta merta ngebela si anak. Kalo ia tahu anaknya yang bersalah, maka ia nggak segan menyuruhnya untuk minta maaf. Nah menurutmu, mana ibu yang lebih mengasihi anaknya? Ibu yang pertama atau kedua? Jawabannya adalah dua-duanya sama-sama mengasihi anaknya, cuman cara mereka yang berbeda.
Ibu pertama emang mengasihi anaknya, tapi caranya menunjukkan kasih itu rasanya kurang tepat. Kalo pola kasih seperti itu terus dipraktekkan, bukan nggak mungkin anaknya kelak akan jadi pribadi yang manja, maunya diladenin, ngamuk kalo apa yang dipengeni nggak diturutin, dan maunya menang sendiri. Ibu yang kedua mempraktekkan cara yang lebih tepat dalam mengasihi anaknya. Ia berpikir ke depan. Didikannya kelak akan membuat si anak jadi lebih mandiri, dewasa dalam pemikiran, dan nggak egois.
Mengasihi tuh nyatanya emang seperti pedang bermata dua. Kalo dipraktekkan dengan benar, maka kasih akan ngebentuk seseorang jadi baik. Sebaliknya, kalo dipraktekkan dengan salah, maka ia akan ngebentuk seseorang jadi kurang berkenan. Kasih emang sabar dan lemah lembut, tapi bukan berarti nggak ada ketegasan di situ. Lihat saja Yesus, Ia adalah pribadi yang sabar. Tapi kalo emang diperlukan, Ia nggak akan sungkan menegur dan membenarkan apa yang salah. Dalam keseharian, sikap yang sama juga diperlukan. Pastikan kita mengasihi orang-orang di sekitar kita dengan benar. Kalo emang perlu tegur, maka tegurlah. Kalo emang harus tegas, tegaslah. Nggak apa hubungan jadi kurang nyaman dikit asal yang bersangkutan berubah jadi baik. • Dn
Pemenang itu menegur dan mengasihi.
Sydney J. Harris – Jurnalis
Thanks sudah 3 tahun saya membaca sprit next dan terberkati.. TETAP SEMANGAT DAN TUHAN MEMBERKATI
Terimakasih sudah setia dengan kami.
Tuhan Yesus Memberkati.